spot_img

BEDAH Kembali Gelar Diskusi Bincang Sore, Kali Ini Bahas Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Foto: Diskusi Bincang Sore Seputar Tangerang dengan tema “Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak”.

TANGERANG | Kasus kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Tangerang. 

Hal itu mengemuka dalam diskusi Bincang Sore Seputar Tangerang bertajuk “Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak” yang digelar oleh Benteng Demokrasi dan HAM (BEDAH), di Aula Berlian DP3A, pada Kamis, (20/03).

Kali ini BEDAH menghadirkan narasumber langsung dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Asep Suherman, dan Direktur Visi Nusantara, Subandi Musbah.

Baca Juga 

Dalam paparannya, Asep Suherman mengungkapkan pentingnya program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sebagai langkah strategis untuk menciptakan desa yang aman dan inklusif, serta mendukung kesejahteraan perempuan dan anak.

“Untuk perempuan-perempuan yang mau berusaha, diharapkan dengan program DRPPA atau P2SS yang sebelumnya itu tidak mengandalkan suami, dan mau bersaing dengan laki-laki,” ucap Asep.

Program ini dirancang untuk meningkatkan martabat perempuan melalui berbagai pelatihan serta kerja sama lintas sektor dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Tangerang.

“Seperti DP3A bekerja sama dengan Dinas Perikanan dalam memberikan bantuan, seperti ternak lele yang tidak hanya bisa digoreng tetapi juga diolah menjadi kerupuk, dan Dinas Pertanian turut berkontribusi dengan menyediakan sayur mayur,” tuturnya.

Lebih lanjut, Asep mengungkapkan berdasarkan data, hanya 16 kasus KDRT yang berani dilaporkan ke DP3A pada Januari 2025. 

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan jumlah perceraian yang diputuskan di pengadilan agama, yang mencapai 600 kasus per bulan. 

“Jumlah kasus kekerasan yang dilaporkan ke DP3A selama Januari hingga Februari hanya mencapai 32 kasus,” ungkap seorang pejabat DP3A.

Sementara itu, jumlah perceraian yang terjadi di pengadilan agama pada Februari menyentuh angka 450. Data tersebut menunjukan bahwa adanya ketimpangan antara keberanian melapor kekerasan dengan keputusan untuk bercerai. |Fjr

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart