TANGERANG | Banyaknya persoalan yang dihadapi Tangerang hari ini, mulai dari kemiskinan, pendidikan, ketimpangan sosial, pengangguran hingga industrialisasi, menjadi PR untuk bupati yang akan datang.
Hal itu mengemuka dalam diskusi Mimbar Gagasan bertajuk “Quo Vadis Tangerang?” yang digelar oleh Benteng Demokrasi dan HAM (BEDAH), di Rumah Joglo Ardes Cafe, Tigaraksa pada Senin (19/08).
Hadir sebagai narasumber Direktur Visi Nusantara Subandi Musbah, Sekretaris Nasdem Banten Wawan Suhada, anggota DPRD Banten Fraksi PDI-P Muhlis, dan anggota DPRD Kabupaten Tangerang Fraksi Gerindra Abdul Qodir.
Baca Juga
- Refleksi HUT Ke-79 RI: Makna Merdeka Bagi Masyarakat Tangerang Utara di Tengah PSN
- Diskusi Tangerang Raya Episode 3, Pengelolaan Sampah Masih Menjadi Masalah
Dalam sambutannya, Direktur BEDAH Entus Haerul Mamun mengatakan, tujuan membuat kegiatan Mimbar Gagasan ini agar dapat memberikan makna bagi kemajuan Kabupaten Tangerang.
Lebih lanjut, Entus menuturkan, sebentar lagi Kabupaten Tangerang akan memilki pemimpin baru yang harus menyelesaikan persoalan seperti banjir, sampah, pendidikan dan lain sebagainya.
“Setelah pulang dari Mimbar Gagasan ini teman-teman bisa memberikan masukan kepada calon pemimpin agar bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, bukan hanya sekedar janji-janji,” ujar Entus yang juga sebagai moderator.
Dalam paparannya, Subandi Musbah menyampaikan, Tangerang saat ini rasanya sudah tak pantas disebut sebagai Kota Seribu Industri.
Sebab kata dia, pembangunannya tak tahu arah. Di utara Tangerang, yang dulu diandalkan sebagai sektor pertanian, berganti menjadi kawasan wisata dan properti.
“Pembangunan kawasan baru sebagai pusat bisnis, hunian, hingga investasi, tidak dibarengi dengan pengembangan SDM. Masyarakat miskin, kawasan kumuh, sampai sungai tercemar seolah luput dari perhatian pemerintah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wawan Suhada. Menurutnya terjadi gap antara Tangerang di bagian utara dan selatan. Dengan dengan jumlah APBD dan PAD yang lumayan besar harusnya tidak ada lagi ketimpangan.
“Saya juga berharap nanti setelah diskusi ini teman-teman bisa mengawal serta memberikan gagasan kepada para calon pemimpin agar bisa menyelesaikan masalah yang ada, serta dapat mengawal semua program yang menjadi visi misi,” paparnya.
Pantauan di lokasi, Diskusi Mimbar Gagasan berjalan lancar, diikuti puluhan peserta dari berbagai kalangan organisasi mahasiswa. |We
