BANTEN | Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Banten turut mengikuti Apel Kebangsaan. Dipimpin langsung oleh PP GP Ansor.
Kegiatan yang digelar secara virtual itu, dilaksanakan serentak di 150 cabang, pada Minggu, (29/11).
Kepada awak media, Komandan Banser Banten Rois Maliki menyampaikan, kegiatan ini dilakukan di 9 titik lokasi oleh PC GP Ansor se-Banten.
Baca Juga
- Menjadikan Keluarga Sebagai Benteng Utama Hadapi Pandemi
- Terkait Penyelewengan BLT Kelurahan Sukamulya, Kantor Hukum Mata Hati Siap Dampingi Ibu Siti Aminah
“Titik apel kita tempatkan di 8 kota/kabupaten, diantaranya PP Al Asy’ariyah Tangerang, PP Miftahul Khaer Curug Tangerang, PP Al Fatehah Cipondoh Kota Tangerang, Kantor PC GP Ansor Kota Serang, PP Al Futuhiyah Cilegon, PP Mambaul Qur’an Pandeglang, PP Al Farhan Cipanas Lebak, PP Tahfidhul Muhtadin Cikande Serang, dan Area Masjid Asmaul Husna Tangerang Selatan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Rois Maliki juga menjelaskan, Apel Kebangsaan dilakukan secara virtual mengingat kondisi yang masih dalam Pandemi Covid-19.
“Kita juga membatasi peserta apel hanya 50 personel per titik. Dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam sambutanya, Ketua Umum PP GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas, mengingatkan agar masyarakat dan pemuda jangan pernah percaya dengan kelompok yang mengatasnamakan Islam sebagai kedok untuk kepentingan politik.
“Barisan Ansor Serbaguna (Banser) siap menghadang kelompok yang berpotensi mengancam NKRI,” ujarnya.
Masih menurut Gus Yaqut, sapaan akrabnya, saat ini ada tokoh yang datang kembali ke Indonesia dan menjadikan Islam untuk kepentingan politik.
“Mereka hanya ingin menggunakan Islam sebagai kedok untuk kepentingan politik,” sambungnya.
Orang nomor satu di GP Ansor tersebut juga meminta agar seluruh kader Ansor dan Banser jangan pernah percaya mereka. Sebab, Indonesia berdiri bukan hanya karena Islam.
“Tidak ada Indonesia jika tidak ada Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Indonesia tidak boleh hanya dimonopoli satu kelompok saja,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, untuk menjadi Indonesia harus bisa menjadi manusia yang menerima perbedaan, kesatuan, dan berbuah kebaikan.
“Kita memang punya dua tugas pokok. Menjaga NKRI yang didirikan para tokoh dan para ulama dan menjaga para ulama dan kiai,” tegas Gus Yaqut.
Pada kesempatan itu, anggota fraksi PKB DPR RI ini juga menyampaikan bahwa Apel Kebangsaan secara virtual baru Banser yang mampu menyelenggarakan. Meski di jadwal hanya diikuti se-Pulau Jawa, namun banyak kader Banser dari luar Pulau Jawa.
Gus Yaqut juga menjelaskan bahwa Apel ini perlu digelar lantaran adanya perbedaan pandangan politik dan agama yang muncul ke permukaan akhir-akhir ini, sehingga menjadi penyebab polarisasi di masyarakat.
“Ini sebagai bentuk respons dari dinamika politik yang belakangan berpotensi mengancam keutuhan bangsa,” tandas Gus Yaqut. |We
