Oleh: Amita Diananda, M.Si
KELUARGA merupakan komunitas terkecil dalam masyarakat. Selanjutnya menjadi dasar bagi komunitas yang lebih besar: negara. Perkembangan negara banyak ditentukan dari peran keluarga.
Baik, buruk, maju, sehat, sejahtera, serta masa depan masyarakat sangat tergantung pada pondasi yang dibangun oleh keluarga. Singkat kata, keluarga adalah pondasi perbaikan bangsa.
Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Setiap individu memerlukan dan bergantung kepada pihak lain. Semua saling membutuhkan.
Baca Juga
- Miris, BLT Pusat Terindikasi Diselewengkan Aparat Kelurahan Sukamulya
- Terkait Penyelewengan BLT Kelurahan Sukamulya, Kantor Hukum Mata Hati Siap Dampingi Ibu Siti Aminah
Anak bergantung kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup. Orang tua bergantung kepada anak untuk melanjutkan generasi. Kerja sama dalam keluarga diperlukan untuk dapat mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Sementara itu, Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Mengakibatkan dampak perubahan pola hidup atau pola perilaku seseorang dalam berinteraksi. Termasuk dalam unit terkecil: keluarga.
Perubahan pola hidup dalam belajar misalnya. Saat pandemi, pemerintah mengeluarkan aturan larangan belajar tatap muka (offline). Karena untuk mengurangi penularan Covid-19.
Bagi orang tua yang anaknya masih duduk di bangku sekolah Taman Kanak-kanak atau Sekolah Dasar, mau tidak mau mengambil sebagian peran tugas guru dalam mendampingi belajar anak. Perannya semakin banyak.
Di sisi lain, orang tua harus juga beradaptasi kebiasaan baru: Work From Home. Melakukan pekerjaan kantor di rumah.
Apabila ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi secara mendadak karena pandemi, pasti akan menambah beban baru. Mengakibatkan situasi rumah juga mengalami perubahan.
Belum lagi kekhawatiran tertular Covid-19 dari ayah yang bekerja di kantor. Bisa saja ketika pulang ke rumah, lalu menulari ibu dan anak. Ini yang disebut klaster keluarga.
Melihat data, sampai tanggal 29 November 2020, Indonesia telah melaporkan 527.999 kasus positif. Menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara.
Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia. Dengan jumlah 16.646 kematian. Sedangkan 441.983 orang telah sembuh.
Angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dipublis. Lantaran tidak adanya laporan atau belum terkonfirmasi melalui tes.
Namun demikian, keluarga tetap harus menjadi benteng utama menghadapi pandemi. Juga bagi pembangunan Indonesia.
*Penulis adalah Dosen PIAUD STIT Islamic Village.