spot_img
spot_img

Arogansi Umat Beragama

Oleh: Sheikhu Ahmad

BERAGAMA tentu baik dan sangat terpuji. Karena agama terbukti banyak mengajarkan tuntunan hidup yang lurus dan benar. Itu sebabnya agama bersifat sakral.

Kesakralannya mutlak dan harus dipatuhi. Namun lain hal jika penganutnya ingin memposisikan diri sejajar dengan agama. Sesuatu yang sesungguhnya sangat keliru.

Disinilah persoalan muncul arogansi umat beragama. Padahal sangat beda antara agama sebagai risalah dan umat sebagai hamba.

Banyak orang sangat meyakini bahwa dengan beragama hidup akan menjadi lebih baik. Terjaga dari perilaku buruk, terhindar atas perkataan kotor, bahkan lepas dari kesengsaraan. Pendeknya, jadi orang saleh.

Baca Juga

Itulah kemudian mengapa keteladanan orang saleh begitu sangat dikagumi dan dihormati. Karena mengikuti uswatun hasanah sang Nabi.

Beragama, selain suatu kebutuhan manusia, juga bentuk kepatuhan dan keimanan seseorang. Diharapkan darinya tercipta tatanan masyarakat yang teratur dan seimbang, baik dalam pergaulan sesama maupun lingkungan.

Melalui ajaran agama, manusia akan mengerti mana kepentingan umum, mana kepentingan pribadi. Singkatnya: Maslahat lil Umat. Keberadaanya betul-betul memiliki arti dan bermanfaat.

Demi keluhuran ajaran agama orang pun rela berkorban waktu, harta, dan jiwa. Terlebih jika ada janji kenikmatan surga bagi yang mentaatinya. Sebagai reward dari Tuhan.

Apa yang terjadi malah sebaliknya. Bukan nilai ajaran yang diamalkan tapi kini orang tergelincir pada “penyembahan” terhadap agama. Ironisnya sampai pada tahap kebutaan “mengkultuskan” individual yang dielu-elukan, namun sembari mengabaikan aturan yang sudah berlaku di muka umum.

Google/Istimewa.

Beberapa hari yang lalu, tepat pada peringatan Hari Pahlawan, sekelompok beragama leluasa memporakporandakan semua norma negara. Menabrak aturan yang berlaku di jalan tol dan merusak fasilitas umum di terminal Bandara Soekarno.

Mirisnya semua itu dilakukan oleh orang yang mengaku cinta beragama. Dengan sesekali mengeluarkan kalimat tayyibah: Allahu Akbar.

Itulah sebenarnya kearoganan individual. Dan ini sangat bertentangan. Karena selamanya, perilaku arogan tak akan pernah bersatu dengan agama yang bernilai mulia dan luhur. Arogansi dan ajaran agama seperti minyak dan air.

Arogansi adalah perilaku memaksakan kehendak tanpa mau peduli dan tidak mau tahu bahwa di situ sebenarnya masih ada kepentingan lain yang harus tetap dijaga. Ia benih dari perlawanan atas dogma agama. Bahkan perlawanan terbuka.

Bila mau lebih menahan diri dan ngederes pada misi agama itu sendiri, tentu mestinya ia akan lebih seksama memperhatikan soal kepentingan publik ini. Karena taat pada agama tidak boleh melanggar aturan lain.

Jangan karena terlena pada euphoria cinta beragama, tapi pada saat yang sama mencoreng misi agama yang dikenal damai dan tertib. Harusnya, cinta agama harus berbanding lurus dengan kesalehan sosial.

Belum lagi dalam suasana ancaman Covid-19. Sebagai umat beragama sekaligus warga negara, seharusnya taat pada apa yang sudah diatur. Termasuk oleh negara.

Foto: Simpatisan HRS memenuhi Bandara Sukarno-Hatta (Google/Istimewa).

Akan tetapi oleh sebagian kelompok dibuat seolah imbauan pemerintah ini mengganggu dan merusak romantisme keberagamaan. Sehingga di sinilah terkesan ada arogansi yang dilakukan umat beragama.

Lantas apa solusinya?

Dengan segala kerendahan hati, seharusnya umat kembali kepada jati diri bangsa yang ramah, toleran, dan seimbang. Bukan keras memaksakan kehendak.

Sebagaimana yang sudah populer di tengah masyarakat Indonesia. Sebuah jati diri bangsa yang dalam sejarahnya terus diemban oleh dua organisasi masyarakat (ormas) Islam. Sebut saja misalnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Pada kedua ormas Islam itulah seharusnya umat kembali dan berperan sebagai masyarakat yang baik. Meskipun ada juga organisasi lain yang terus berupaya membawa warganya menjadi moderat.

Karena sejak berdiri, keduanya tak terbantahkan sampai saat ini mampu melerai persoalan umat. Lebih-lebih pada persinggungan agama versus negara.

*Penulis adalah Ketua Rijalul Ansor Kabupaten Tangerang.

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

Intan, Perempuan, & Politik Gagasan

Seberapa Mengerikan Manusia? 

Mengenal Ragam Hitung Cepat Pilkada 2024

Menularkan Optimisme Sirekap Pilkada 2024

Nomor Urut dan Persepsi Publik

Quo Vadis Sirekap Pilkada 2024

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart