
TANGERANG | Persoalan sampah seolah tidak ada habisnya. Setelah tumpukan sampah di beberapa wilayah Kabupaten Tangerang, kini giliran warga Kampung Kalijaya Desa Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga mengeluhkan persoalan serupa.
Kepada Vinus.id., Wawan (46) warga Desa Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga mengatakan, tumpukan sampah terlihat tidak jauh dari pemukiman warga. Tepatnya di aliran anak sungai belakang RS Mitra Husada.
“Selain tidak enak dipandang, tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau menyengat dan mengganggu sekali,” kata Wawan kepada awak media pada Selasa, (22/09).
Baca Juga
- Aktivis Tangerang Tolak Kerja Sama Kiriman Sampah Tangsel
- Tumpukan Sampah Di Kelurahan Tigaraksa Ganggu Pengguna Jalan
Selain itu, menurut Wawan, tumpukan sampah terjadi lantaran tersendat oleh jembatan penyebrangan yang melintasi anak sungai tersebut.
“Selain terjadinya pendangkalan, jembatan yang mengarah ke Yayasan Bhodisatta Budhis Center adalah penyebab terjadinya penumpukan sampah ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia dan warga sekitar berharap ada solusi kongkrit dari Pemerintah Daerah agar tumpukan sampah tidak terjadi lagi.
“Semoga ada langkah kongkrit dari Pemda. Misal dengan melakukan pembongkaran atau meninggikan jembatan agar sampah-sampah tersebut tidak tersendat,” sambungnya.
Sementara itu, di tempat terpisah, Muhammad Guntur selaku pemerhati lingkungan menyampaikan, prihatin terhadap persoalan yang terjadi. Menurutnya, sampah di Tangerang keadaannya sudah sangat mengkhawatirkan.
“Menurut saya Kabupaten Tangerang sudah darurat sampah. Ini terjadi karena tidak adanya kemampuan dan kemauan para pejabat dan tokoh masyarakat untuk memotivasi dan menjadi inspirasi terhadap prilaku warga akan hidup bersih dan taat aturan,” ujar pria yang juga pengelola bank sampah ini.
Perlu diketahui, belakangan marak keluhan warga terkait sampah di Kabupaten Tangerang. Selain tidak enak dipandang, juga menimbulkan bau tidak sedap. |HR