
TANGERANG | Proyek pembangunan jembatan Cisoka-Tigaraksa tak kunjung selesai. Padahal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten menargetkan jembatan itu rampung di bulan Desember 2022.
Atas keterlambatan pengerjaan proyek itu, banyak pihak merasa dirugikan. Terlebih para pengguna jalan yang menghubungkan dua kecamatan tersebut.
Hal itu diungkapkan Ketua LSM Seroja Indonesia Taslim Wirawan. Menurutnya, akibat belum rampung proyek tersebut menyebabkan banyak masyarakat yang dirugikan. Terlebih para pengguna jalan.
Baca Juga
- Sering Dilanda Banjir, Warga Cisoka Minta Pemda Turun Tangan
- Dua Desa di Kecamatan Kresek Jadi Langganan Banjir
“Dihitung saja berapa kerugian masyarakat atas pembangunan jembatan yang tak kunjung selesai ini. Rugi waktu, bensin, tenaga, dan lainnya. Sudah berapa itu coba,” ujar Taslim Wirawan pada Selasa, (03/01).
Selain itu, Ia menyayangkan sikap Dinas PUPR Provinsi Banten yang dinilai tidak tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelaksana proyek.
Terlebih lanjut Taslim, Kadis PUPR dalam keterangannya beberapa waktu lalu mengatakan target penyelesaian proyek tersebut harus rampung di bulan Desember 2022. Namun sampai saat ini belum juga selesai.
“Kami minta pelaksana dan Kadis PUPR Banten untuk bertanggung jawab atas pembangunan jembatan yang tak kunjung selesai ini,” pungkasnya.
Untuk informasi, imbas pengerjaan proyek jembatan penghubung dua wilayah tersebut, setiap hari arus lalulintas dari arah Cisoka menuju Tigaraksa dan sebaliknya mengalami kemacetan panjang. |HR