TANGERANG | Setelah aksi di depan Gedung Bupati, Polresta Tangerang mengajak belasan Aktivis HMI ke pemakaman khusus Covid-19 dan RSUD Balaraja, pada Selasa malam, (27/07).
Sebelumnya, aksi unjuk rasa tersebut sempat ricuh. Massa aksi kemudian dibawa ke Mapolresta Tangerang oleh pihak keamanan untuk dimintai keterangan.
Kepada media, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menyampaikan, belasan mahasiswa HMI itu diamankan karena memaksakan menggelar aksi unjuk rasa di tengah pandemi Covid-19 yang masih tinggi di Kabupaten Tangerang.
Baca Juga
- Demo Ricuh, Belasan Aktivis HMI Tangerang Dibawa Polisi
- Gelar Aksi, HMI Minta Pemkot Tangsel Evaluasi PPKM
Masih kata Wahyu, mahasiswa kemudian diajak mengunjungi pemakaman khusus Covid-19 di TPU Buniayu Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang.
Tujuannya agar dapat menggugah bahwa Covid-19 nyata dan sudah banyak korban meninggal. Berdasarkan catatan, saat ini di lokasi khusus Covid-19 sudah memakamkan 1.401 orang.
“Di Kabupaten Tangerang angka positif Covid-19 masih tinggi. Mari kita doakan tidak ada masyarakat kita yang meninggal dunia karena Covid dan semoga para nakes, TNI Polri dan para pejuang Covid-19 senantiasa diampuni dosanya. Mari kita bersama-sama berjuang agar pandemi Covid-19 segera berakhir,” ujarnya.
Kapolresta juga mengajak belasan mahasiswa itu singgah di RSUD Balaraja untuk berdialog dengan perwakilan RSUD Balaraja. Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat kebanyakan saturasinya sudah di bawah 90 dan harus diberikan bantuan oksigen.
“Diajaknya rekan-rekan mahasiswa ke pemakaman khusus Covid-19 dan ke RSUD Balaraja agar dapat disadari, Covid-19 sudah menelan korban dan saat ini masih ada saudara kita yang berjuang sembuh karena terpapar Covid-19,” paparnya.
Lebih lanjut, Wahyu menerangkan, mahasiswa memiliki peran strategis dalam upaya bersama penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19.
Meneurutnya, mahasiswa sebagai agent of change dapat berperan mengedukasi masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan untuk mengikuti program vaksinasi.
“Kami beri pembinaan agar rekan-rekan mahasiswa dapat mengerahkan potensinya terutama potensi intelektual untuk bersama mengedukasi masyarakat agar memahami pentingnya disiplin prokes sebagai salah satu upaya terhindar dari Covid-19,” ucap Wahyu.
Sebagai kelompok terpelajar, kata Wahyu, mahasiswa tentu dapat menganalisis bahwa kebijakan pemerintah terkait PPKM digulirkan untuk melindungi masyarakat dari paparan Covid-19.
Meski konsekuensi diberlakukannya PPKM adalah adanya pembatasan aktivitas masyarakat, namun pada saat yang sama Pemerintah juga mendistribusikan bantuan sosial untuk masyarakat terpapar atau terdampak pandemi Covid-19.
“Kita sadari betul masyarakat mengalami kesulitan, oleh karena itu, kami setiap hari mendistribusikan bantuan sosial untuk masyarakat. Di sini rekan-rekan mahasiswa dapat ikut berperan dengan membantu masyarakat,” terangnya. |We