TANGERANG | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus berupaya mengeliminasi infeksi kasus baru HIV atau mengeliminasi angka kematian dan mengeliminasi stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang dr. Hj Desiriana Dinardianti, MARS., menyampakan Dinkes melalui Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) bersama Komisi Penanggulangan AIDS selaku lembaga pengkoordinasi dan monitoring upaya penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Tangerang sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Penanggulangan AIDS di Kabupaten Tangerang
Adapun upaya Pemkab dalam menanggulangi HIV/AIDS dengan menggunakan beberapa strategis kerja, antara lain Triple Eleminasi : Merupakan strategi untuk memproteksi ibu hamil dan balitanya dengan pemeriksaan untuk mendeteksi sifilis, hepatitis dan HIV. Program triple eliminasi sudah berjalan dan dapat langsung diakses di Puskesmas.
90 90 90 adalah stretegi untuk menemukan HIV pada kelompok beresiko tinggi dan pasangannya sebanyak 90 persen dari angka estimasi, sudah mengetahui hasil positif HIV, maka harus 90 persen kelompok tersebut minum ARV (obat untuk meredam replikasi virus ditubuh hingga virus itu tidur), dan yang terakhir adalah 90 persen orang sudah terapi ARV harus memeriksa jumlah banyak virus dalam darah yang tujuannya untuk mengukur tingkat keberhasilan terapi ARV.
Layanan Kompherensi Berkesinambungan (LKB), adalah layanan kesehatan yang terintegrasi di Puskemas untuk dapat melakukan konseling dan test HIV. Kemudian dilanjutkan ke layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan.
Layanan LKB adalah seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang, sedangkan layanan PDP ada 8 layanan saat ini mulai dari Puskesmas, RS Umum milik Kabupaten dan beberapa RS Swasta yang berkomitmen.
Kabupaten Tangerang telah mampu menemukan angka kasus dengan melibatkan komponen masyarakat sebagai mitra kerja penjangkauan dan pendampingan. Sehingga mampu membantu layanan–layanan kesehatan yang telah kita bangun.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tangerang, Efi Indiarti, menjelaskan bahwa upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Tangerang dikerjakan dengan serius oleh pemerintah melalui OPD terkait mulai dari Dinkes yang selalu memberikan upaya pelayanan yang sesuai Standar Pelayanan Minimum dan Dinas Sosial yang tiap tahun memberikan dukungan psikososial kepada orang yang terinfeksi melalui program dan kegiatan.
Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata yang selalu memberikan sosialisasi di tingkat sekolah tingkat pertama dan menengah, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang setiap tahun mengembangkan program generasi remaja, serta Dinas Tenaga Kerja yang bersama Dinas Kesehatan melakukan penguatan di perusahaan-perusahaan dalam komponen K3.
Ada prinsip dalam upaya penanggulangan yaitu memecahkan fenomena gunung es, dimana terlihat hanya dipermukaan saja tapi dibagian bawah tidak terlihat. Saat ini pemerintah melalui Puskesmas melalui kesehatan ibu dan anak (KIA) telah mampu menemukan angka kasus ibu, melalui program triple eliminasi dimana hasil Join External Review and Monitoring yang dilakukan oleh WHO dan Kemenkes RI pada bulan Februari 2020, Kabupaten Tangerang mampu mendeteksi dini kasus ibu rumah tangga yang positif. Kabupaten Tangerang di level Provinsi Banten adalah kabupaten yang memiliki komitmen tertinggi dalam isu ini.
Terkait Kegiatan acara Gebyar Literasi Anak Negeri Rumah Kutu Buku, di Desa Kemuning Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang pada hari Sabtu 7 Maret 2020. Dimana melibatkan relawan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), adalah strategi untuk melibatkan komponen masyarakat dalam isu penanggulangan HIV AIDS, dengan menggunakan seluruh ruang-ruang publik yang ada, termasuk pada kegiatan kelompok literasi yang ada di Kabupaten Tangerang.
Relawan Peduli Kespro dan HIV AIDS (REPLIKA) yang saat ini tergabung mencapai 90 orang semenjak tahun 2016.
Berita Terkait:
PENYAKIT HIV/AIDS SERANG ANAK-ANAK KABUPATEN TANGERANG