VINUS. ID, TANGERANG – Sejumlah warga menyoal sampah yang berserakan di pinggir jalan. Bukan hanya mengganggu pemandangan dan akibatkan banjir, jauh dari itu, sampah bisa juga mendatangkan penyakit.
Hal ini diutarakan Agus Rianto, warga Balaraja. Dirinya merasa terganggu dengan keberadaan sampah di pinggir jalan. Selain bau juga berdampak pada kesehatan.
“Pemerintah terkesan setengah hati dalam mengatasi persoalan sampah. Terbukti ada semacam pembiaran”, ujarnya saat dihubungi vinus.id, pada Selasa, (03/03).
Hal senada diutarakan Rudianto. Warga asal Desa Bantar Panjang Kecamatan Tigaraksa ini mengeluhkan soal sampah di pinggir jalan. Terutama arah Pinang. Tepatnya di Desa Munjul Kecamatan Solear. Setiap hari pemandangan kerap diwarnai tumpukan sampah.
“Masyarakat barangkali kesulitan membuang sampah. Sehingga ketika pergi kerja, mereka sambil membawanya untuk dibuang. Pemerintah harus memberi solusi. Agar warga tidak kesulitan membuang sampah”, sambung Rudi.
Saat ditanya masalah sampah di perbatasan Desa Pasir Bolang dan Bojong. Ilham, salah satu warga Tigaraksa menjawab, bahwa sampah itu kadang-kadang diangkut. Tapi setiap hari ada saja yang membuang di jembatan.
“Bukan warga sekitar yang membuang. Jika diperhatikan, pelakunya orang jauh. Mereka mengendarai motor dan membuang di jembatan Cimanceuri”, ujar pria yang juga prihatin soal tumpukan sampah itu.
Pantauan vinus.id, Tangerang tidak luput dari persoalan yang satu ini. Sudah seperti darurat sampah. Di Kresek, Balaraja, Solear, Cisoka, Tigaraksa, dan Cikupa tidak sulit menemukan gundukan sampah. Pemerintah perlu mencari solusi agar tidak lagi menjadi masalah.