PANDEGLANG | Persoalan pelayanan buruk pada Dinas Kesehatan menjadi isu aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Mahasiswa dan Relawan Kemanusiaan Pandeglang.
Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung DPRD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Dalam tuntutannya, Koordinator aksi Masnun Fauzi mengatakan, pemerintah daerah terkesan tidak serius dalam hal pelayanan kesehatan serta lepas tanggung jawab terhadap pasien miskin pengidap penyakit kronis.
“Sampai hari ini warga yang dirawat di luar daerah tidak mendapatkan perhatian khusus dari Pemda Pandeglang. Jangankan biaya hidup, fasilitas ambulan saja tidak diberikan,” ujar Masnun kepada wartawan pada Rabu, (17/06).
Selain itu, buruknya pelayanan dan berbelitnya birokrasi serta tidak lengkapnya fasilitas kesehatan yang ada seringkali dikeluhkan masyarakat Pandeglang.
“Kami menilai tidak ada keseriusan pemerintah dalam pembenahan birokrasi menjadikan penyebab dari semakin buruknya pelayanan publik ini,” sambungnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Orator Aksi Sibro Malisi dalam orasinya mengatakan, penyebab dari buruknya pelayanan kesehatan terjadi karena adanya dugaan praktek nepotisme pada dinas yang merupakan sumber PAD terbesar ini.
“Kami menduga ada indikasi nepotisme pada pengangkatan kepala dinas kesehatan. Disamping tidak memiliki latar belakang kedokteran, juga memiliki ikatan saudara dengan Bupati Pandeglang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sibro berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi dan melakukan pendampingan bagi pasien miskin. Mulai dari akomodasi, biaya hidup, dan rumah singgah. Karna menurutnya sudah menjadi tanggu jawab pemda.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung kondusif. Diakhiri dengan pelemparan telur busuk sebagai bentuk mosi kekecewaan terhadap buruknya pelayanan kesehatan di Pandeglang. |HR