TANGERANG | Momentum 10 Muharam atau dikenal dengan lebaran yatim, dimanfaatkan betul oleh sebagian kalangan untuk berbagai terhadap sesama. Salah satunya dilakukan Nur Jaidin.
Pria asal Kecamatan Teluknaga ini mengadakan santunan yatim piatu, bertempat di Musala Addiniyah Desa Kampung Besar, pada Rabu malam, (18/08).
Kepada Vinus, Nur Jaidin mengatakan, meski dirundung kesulitan ekonomi karena dampak pandemi Covid-19, semangat berbagi harus tetap dihidupkan.
Baca Juga
- Gudang di Sindang Jaya Hangus Dilalap Api
- Perempuan dan Nasionalisme, Refleksi Hari Kemerdekaan Indonesia
Pria yang aktif diberbagai organisasi itu mengganggap, kesulitan yang ia rasakan belum seberapa dibandingkan apa yang dirasakan oleh anak-anak yatim piatu.
“Kesulitan yang kita alami, rasanya belum seberapa dibandingkan mereka (red: anak yatim piatu) yang sudah tidak punya orang. Dan Mereka adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Nur Jaidin mengaku, santuan kepada anak yatim piatu merupakan tradisi yang selalu ia laksanakan setiap 10 Muharam.
“Saya ingin mengetuk kepekaan untuk saling berbagi, apa lagi ini momen yang tepat karena bertepatan dengan hari lebaran yatim,” ucapnya.
Pantau di lokasi, puluhan anak yatim piatu dari Kampung Kebon Kecap dan Kober Sukamulya secara bergiliran menerima bantuan berupa uang tunai dari Nur Jaidin.
Acara pemberian bantuan tersebut diliputi rasa haru dan tetesan air mata ketika melihat anak-anak yang masih dibawah umur sudah harus kehilangan orang. |We