BANTEN | Pemerintah Daerah Provinsi Banten mengeluarkan keputusan penutupan destinasi wisata yang ada di Banten. Instruksi tersebut ditandatangani Gubernur Banten Wahidin Halim pada Sabtu, 15 Mei 2021.
Sehari sebelum larangan mengunjungi tempat wisata berlaku, seluruh pusat pelesiran padat pengunjung. Macet mengular dan tidak mengindahkan prokes Covid-19.
Terkait penutupan seluruh lokasi pelesiran, netizen angkat bicara. Melalui laman Facebook, status WhatsApp, Instagram, dan Twitter. Terlihat senang dengan adanya instruksi gubernur.
Baca Juga
- Mulai Hari Ini Seluruh Destinasi Wisata Ditutup
- Macet Total! Warga Balaraja Butuh 9 Jam Menuju Anyer
Sebut saja Ade, warga Kabupaten Tangerang. Dirinya merespons keluhan masyarakat yang pergi ke pantai. Lantaran macet dan terlalu sesak.
Pria yang mengaku tidak bepergian ke mana-mana ini menyarankan, lebih baik tiduran di rumah. Aman dari macet. Uang tidak habis. Dan yang terpenting bebas dari penularan Covid-19.
Masih kata dia, saat pandemi ini, rebahan lebih berharga dibanding mengunjungi tempat wisata. Disadari atau tidak kerumunan tidak bisa terelakan. Kemungkinan besar penularan Covid-19 terjadi.
“Ayo kita dukung pemerintah dalam menangani penurunan penyebaran Corona Virus di Banten. Dengan cara rebahan. Lebih bagus lagi kalau sambil baca buku,” ajaknya saat dipintai komentar Vinus pada Senin, (17/05).
Senada dengan Ade, pemuda asal Pandeglang juga memiliki pandangan sama. Aktivis salah satu perguruan tinggi di Pandeglang itu angkat bicara terkait hiruk pikuk pasca lebaran.
Saat diwawancara, Masnun setuju dengan larangan Gubernur Banten. Hematnya, yang paling pas saat keadaan seperti ini stay at home. Tidak dulu bepergian kecuali sangat penting.
Lebih lanjut, Masnun mengajak para pemuda yang ada di Banten untuk menghidupkan rumahnya masing-masing. Kumpul dengan keluarga. Sambil istirahat.
“Kapan lagi rebahan lebih bermanfaat dari berkerumun. Megang remote tv, makan sisa kue lebaran, dan liat-liat status si dia yang jauh di sana,” sambungnya. | We
