TANGERANG | Kondisi toilet di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Legok mengkhawatirkan. Selain tidak terurus, sarana sanitasi yang merupakan kebanggaan Bupati Tangerang itu jauh dari kata layak.
Hal itu diungkapkan salah satu wali murid beberapa waktu lalu dan disertai kiriman foto kondisi toilet di sekolahan yang berlokasi di Desa Bojong Kamal ini.
Kepada Vinus, ia menceritakan kondisi sarana yang ada di sekolahan tersebut. Menurutnya, toilet itu sudah lama tidak dibersihkan, sangat kotor dan bau.
Baca Juga
- Wali Murid Keluhkan Praktik Penjualan LKS di SDN Cangkudu IV
- Alpiyah, Janda Anak Lima Asal Sukamulya Hidup Dalam Kemiskinan Ekstrem
“Tidak layak pak. Kaya gak diurus. Kondisinya kotor dan bau. Harus dilaporkan itu ke bupati,” ujar wali murid yang enggan disebutkan namanya ini.
Ia menilai, kondisi tersebut semestinya tidak terjadi di lingkungan sekolah milik pemerintah atau berstatus negeri. Karena semua sarana dibiayai oleh negara. “Kalau sekolah swasta sih kita memaklumi lah,” ucapnya.
Ia berharap, kondisi toilet kotor dan bau itu dapat secepatnya dibersihkan dan tidak kalah penting menjaga dan merawatnya. “Semoga di tempat lain tidak seperti di sini (SMPN 2 Legok),” harapnya.
Sementara itu, saat ditemui Vinus di ruang kerjanya, Kepala Sekolah SMPN 2 Legok Yayat Ruchiyat membenarkan kondisi pada foto tersebut. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran pihak sekolah kekurangan alokasi anggaran untuk perawatan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pos anggaran untuk perawatan Sanitasi Sekolah (Sanisek) itu sangat minim. Ditambah kurangnya pegawai kebersihan.
“Kita sudah upayakan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) namun tidak bisa optimal. Kalau tidak salah menurut bendahara, tidak boleh lebih dari Rp5 juta per tahun,” ungkap Yayat saat diwawancara Vinus, pada Jumat, (16/09)
Masih kata Yayat, selain anggaran dan petugas kebersihan, ada faktor lain yang menyebabkan kondisi toilet itu terlihat kotor. Airnya memang di sini kurang bagus. Itu juga yang membuat cepat kotor dan berkerak.
Namun demikian, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah perawatan terhadap Sanisek. Saat ini kita baru bisa melakukan yang ringan-ringan saja. Seperti pengecatan ulang, penggantian kran, dan pintu yang rusak.
Sebelumnya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengancam akan langsung melakukan pemecatan kepada kepala sekolah tingkat SD dan SMP Negeri yang mengabaikan sanitasi.
“Ada 60 orang stok kepala sekolah yang siap. Kalau ada kepala sekolah yang tidak memperhatikan sanitasi, akan langsung digantikan,” katanya. |HR