
SERANG | Sebanyak 9 orang penumpang odong-odong dikabarkan meninggal dunia akibat tertabrak kerta api di perlintasan Desa Silebu Kecamatan Kragilan, pada Selasa (26/07).
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat odong-odong melintas di pelintasan tanpa palang pintu. Secara bersamaan, kereta dari arah Merak menuju Rangkasbitung melintas.
Kasat Lantas Polres Serang, AKP Tiwi Afrina, menyebut jumlah penumpang odong odong yang tertabrak kereta api sebanyak 20 orang. Dari jumlah tersebut 9 orang meninggal dunia.
Baca Juga
- Bus Rombongan Ziarah Asal Balaraja Alami Kecelakaan di Ciamis
- Kerap Makan Korban, Warga Rajeg Keluhkan Jalan Licin Akibat Tumpahan Tanah Galian
“Meninggal dunia 9 orang, korban luka 8 orang, sisa selamat. Kondisi sopir baik-baik saja, semuanya Warga Cibetik, Walantaka,” kata AKP Tiwi Afrina kepada media.
Masih kata Tiwi, sopir odong-odong berinisial JL (27) sudah diamankan untuk dimintai keterangan maupun dilaksanakan penyelidikan mengenai kecelakaan tersebut.
Tiwi menjelaskan, korban meninggal langsung dibawa ke Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) dan korban luka dievakuasi ke Rumah Sakit Hermina.
“Kejadiannya saat odong-odong tersebut sebelumnya tengah jalan-jalan dari Walantaka menuju Kragilan,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang warga setempat Agus mengatakan, peristiwa odong-odong tertabrak kereta api tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 wib. Kereta saat itu melaju dari arah Merak menuju Rangkasbitung.
“Saat itu saya sedang ada di rumah terdengar suara benturan keras. Pas saya keluar rumah melihat kejadian mayat sudah pada ngegeletak. Korbannya orang tua dan anak anak,” tuturnya.
Agus menuturkan, perlintasan kerata api ini memang tidak ada petugas atau pun penjaga. Sehingga memang kerap terjadi kecelakaan.
“Saya berharap kepada pemerintah untuk memasang palang pintu perlintasan kerata api,” tandasnya. |We