spot_img
spot_img

Jelang Pilkada Tangerang, Bank Zoel Institute Soroti Politik Pencitraan

Foto: Narasumber Diskusi Bulanan Bank Zoel Institute.

TANGERANG | Bank Zoel Institute mengelar Diskusi Bulanan. Mengangkat tema Membaca Peta Politik Pilkada Kabupaten Tangerang 2024. Bertempat di Teras Cafe Kecamatan Tigaraksa, pada Sabtu, (09/03).

Hadir sebagai narasumber Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang Irvansyah Asmat, anggota DPRD Tangerang Partai NasDem Chris Indra Wijaya, dan Direktur Visi Nusantara Subandi Musbah.

Dalam paparannya, Ketua DPC PDI Perjuangan Irvansyah Asmat merespons banyaknya spanduk yang bertebaran terkait dukungan calon Bupati Tangerang. Kata dia hal itu sah-sah saja. 

Baca Juga

Namun demikian, lanjut Irvansyah, untuk mencalonkan diri sebagai bupati ada ketentuan dalam Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah, yaitu mengacu pada perolehan suara Pileg 2024.

Kata dia, kalau melihat komposisinya, berdasarkan Undang-undang Tentang Pelaksanaan Pilkada, seseorang bisa maju sebagai calon bupati apabila diusung oleh partai atau gabungan partai politik. Harus memenuhi ambang batas 20% kursi atau 25% jumlah suara sah.

“Setiap orang bisa maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati jika didukung oleh gabungan partai politik dengan raihan 11 kursi,” ujarnya. 

Sementara itu, Chris Indra Wijaya menyoroti pentingan pembangunan berkelanjutan dengan menggandeng swasta. Di Kabupaten Tangerang optimalisasi CSR belum maksimal. 

Dirinya ingin peran serta pihak swasta lebih dimaksimalkan. Misalnya dengan membangun pusat pendidikan. Sehingga kehadirannya betul-betul membantu pemerintah daerah kabupaten Tangerang. 

“Perusahaan besar harus memberi kontribusi jelas. Salah satunya dengan cara membangun fasilitas pendidikan. Mulai tingkat SD, SMP, sampai SMA,” ujar Caleg Partai NasDem dengan raihan suara tertinggi se-Banten ini. 

Di tempat yang sama, Subandi Musbah meminta para bakal calon untuk menahan diri. Tidak memainkan sentimen masyarakat seolah mendukungnya. Pilkada masih lama. Saatnya nanti bebas bersikap. 

Menurutnya, siapa pun sebaiknya fokus bekerja saja. Soal hasrat ingin berkuasa ada waktunya. Tidak perlu terlalu dini. Khawatir mengganggu tahapan dan merusak tatanan demokrasi. 

“Spanduk dua tokoh Tangerang sudah bertebaran di mana-mana. Meskipun setiap warga negara punya hak, tapi ada etikanya. Apalagi belum ditetapkan sebagai pasangan calon, kurang pantas melakukan politik pencitraan,” pungkasnya. | ABU

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart