BANTEN | Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Banten siap digelar.
Kegiatan yang akan di selenggarakan di Aula Kementerian Agama Banten, Kota Serang, pada Sabtu-Ahad (19-20/02) mendatang ini, mengangkat tema “Memperkokoh Moderasi Beragama untuk Banten Barokah.”
Kepada awak media, Demisioner Ketua Bidang Media dan Opini Publik PB PMII Masa Khidmat 2017-2021 Mukhtar Ansori Attijani angkat bicara. Katanya sampai H-5 ini belum ada figure hasil diskursus dari pelbagai alumni yang muncul dipermukaan.
Baca Juga
- IKA PMII Banten Adakan Temu Alumni dan Sarasehan, Bicara Diaspora dan Resolusi
- Melalui Raker, IKA PMII Tangerang Inisiasi Pembangunan Gedung Pergerakan
Padahal, menurut Mukhtar, ini sebetulnya menjadi momentum di mana para alumni baik yang sepuh maupun yang muda berkumpul.
Terlebih untuk membedah apa yang menjadi kebutuhan keluarga besar PMII di Banten, dalam mengelola resources yang ada, sehingga tidak mubazir bahkan tidak sedikit momentum yang terlewatkan.
“Sehingga terkesan gagap dalam menghadapi fase demi fase sebuah perubahan zaman yang penuh dengan tantangan,” kata Mukhtar yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Banten.
Menurut pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini, membincang sosok nahkoda IKA PMII Banten sangatlah menarik. Dari berbagai sudut pandang.
Pertama, alumni PMII sudah tersebar dipelbagai leading sector, mulai bidang pengusaha, politik, akademisi, penyelenggara, birokrat, sampai aktivis NGO.
“ Kita memerlukan sosok yang mampu mengakomodir semua kelompok tersebut agar mampu berjalan beriringan dalam menggapai apa yang menjadi harapan bersama,” ujarnya.
Masih kata Mukhtar, hal menarik lainnya bahwa sosok nahkoda IKA PMII Banten harus menjadi bagian wajah masa depan kita sebagai kader atau para alumni. Dengan alasan tersebut kita harus peduli.
Kedua, lanjut Mukhtar, alumni PMII yang memiliki positioning strategis sudah mulai banyak bermunculan, sehingga ini bisa menjadi bahan diskursus bersama untuk menginventarisir berbagai macam kepentingan serta kebutuhan keluarga besar IKA PMII di Banten.
Ketiga, sosok nahkoda alumni PMII harus sudah selesai dalam persoalan kemandirian. Harus seattle secara ekonomi, agar saat memimpin sudah tidak disibukkan lagi dengan urusan-urusan pribadi.
Dia menyebut, sosok nahkoda harus mampu mempengaruhi kebijakan publik. Agar mampu mengkonsolidasikan segala kepentingan melalui seluruh stakeholder.
Karena itu, kriteria sosok nahkoda IKA PMII harus visioner dalam melangkah serta mampu menerjemahkan banyak hal yang berkaitan dengan penguasaan sektor strategis.
Selain itu, yang keempat ruang IKA PMII ini merupakan ruang untuk berbagi bukan ruang untuk diperebutkan.
Karena, jika ruang IKA PMII ini masih diperebutkan maka sama sekali tidak ada bedanya saat masa-masa proses di Rayon, Komisariat, Cabang, Koordinator Cabang, hingga Pengurus Besar PMII.
Jadi, lanjutnya, siapa pun sosok nahkoda IKA PMII Banten tentunya harus mampu berbagi, baik itu berbagi peran, ruang, peluang, bahkan berbagi pendapatan.
“Mengingat tahun 2024 merupakan momentum yang tepat untuk saling berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya,” paparnya.
Kelima, Mukhtar menambahkan, yang terpenting ialah mempertimbangkan asas kesadaran individu yang tinggi. Semisal, sosok tersebut sadar bahwa kemampuannya lebih besar daripada keinginannya.
“Mengingat, hal ini sangat dibutuhkan karena jika yang dikedepankan hanyalah keinginan daripada kemampuan, maka, sudah bisa dipastikan segala tujuan hanya akan menjadi harapan semu karena keinginannya jauh lebih besar daipada kemampuannya, mengutip pribahasa bahwa ‘lebih besar pasak daripada tiang,” ungkapnya.
Sedangkan yang keenam, sosok nahkoda IKA PMII juga sudah tentu menjadi simbol kebesaran bersama demi menjaga marwah kelembagaan.
Mengingat di dalam ruang IKA ini tidak menutup kemungkinan ada yang sudah besar ketokohannya. Atau mungkin ada yang beranjak besar, mungkin ada yang harus dibantu untuk dibesarkan. |We
4,146 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini