
LEBAK | Jajaran Polres Lebak melakukan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu. Terlebih menjelang Idul Fitri.
Hal itu diungkapkan Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan. Menurutnya, aktivitas jual beli atau peredaran uang di bulan Ramadan meningkat dari hari biasanya. Untuk itu diperlukan kewaspadaan terhadap uang palsu.
“Masyarakat diminta harus tetap waspada dengan peredaran uang palsu. Apalagi menjelang lebaran seperti sekarang ini,” ungkap Kapolres Lebak pada Minggu, (02/04).
Baca Juga
- Biasa Operasi di Wilayah Lebak, 10 Orang Pelaku Curanmor Ditangkap Polisi
- Cari Alat Bukti, Penyidik Tipikor Polres Lebak Geledah Kantor Desa Tambakbaya
Masih kata AKBP Wiwin, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli. Baik di pasar maupun di tempat lain selama bulan Ramadan.
Di sisi lain, kata Wiwin, pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta memberikan tindakan tegas terhadap para pelaku yang kedapatan mengedarkan uang palsu di wilayahnya tersebut.
“Jadi kepada masyarakat, jangan segan-segan. Laporkan saja. Kita tindak tegas para pelaku pengedar uang palsu ini,” ucapnya.
Menurut Wiwin, transaksi menggunakan uang dipastikan mengalami peningkatan. Seiring melonjaknya kebutuhan warga selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
“Kepada para pedagang, harus berhati-hati saat menerima uang kertas. Terutama pada malam hari. Sebab, bisa saja bila tidak teliti uang yang diterima itu palsu,” tandasnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Lebak, Iptu Andi menambahkan, di bulan Ramadan dan menjelang lebaran, biasanya peredaran uang palsu kerap terjadi. Untuk itu, perlu dilakukan upaya antisipasi terhadap kasus tersebut.
Menurutnya, saat ini tingkat kemiripan uang palsu dengan yang asli nyaris sempurna. Sehingga, masyarakat terlebih para pedagang dituntut kewaspadaan tinggi.
“Kami harap warga selalu teliti dan waspada, ketika melakukan transaksi jual beli. Karena biasanya, peredaran uang palsu ini sering menyasar pedagang di pasar tradisional, kios kelontong atau penjual bahan bakar eceran,” pungkasnya. |HR