
BANTEN | Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda (DPP GEMA) Mathla’ul Anwar mendukung langkah Erick Thohir bersih-bersih BUMN. Termasuk PT Krakatau Steel.
Pasalnya, perusahaan pelat merah tersebut terindikasi adanya praktik korupsi yang membuat BUMN merugi dan memiliki utang jumbo.
Kepada Vinus, Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar Ahmad Nawawi menyampaikan, utang masa lalu PT Krakatau Steel harus diusut, siapa yang mesti bertanggung jawab.
Baca Juga
- Bawa Keranda Mayat, Sejumlah Mahasiswa Ungkap Matinya Nurani Bupati Tangerang
- Pak Bupati, Lihatlah Tangerang dari Belakang, Jangan-Jangan Belum Gemilang
Menurut Nawawi, hutang PT Krakatau Steel untuk pembangunan pabrik baja sistem tanur tinggi atau blast furnace telah menumpuk hampir 10 tahun terakhir.
Saat ini hutang tersebut terus bertambah hingga mencapai 2 miliar dolar AS atau setara Rp 31 triliun. Jumlah yang luar biasa besar.
“Ini memprihatinkan karena hutang terus berbunga,” ujar pria kelahiran Tangerang pada Rabu, (13/10).
Nawawi meminta pihak berwajib harus segera memproses siapa pun yang terindikasi terlibat korupsi. Jangan sampai para pegawai terlihat sejahtera, tetapi di balik itu negara yang menanggung hutang.
Masih kata Nawawi, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap kinerja PT Krakatau Steel memang banyak memberi catatan. Deputi Akuntan Negara BPKP, Sally Salamah menyebut, terdapat saran untuk perbaikan pengendalian intern.

“Saran tersebut untuk mencegah terjadinya potensi kecurangan dan korporasi dapat mendeteksinya lebih dini praktik korupsi yang terjadi,” sambung Nawawi.
Menurutnya, upaya Erick untuk membebaskan perusahan pelat merah dari praktuk korupsi harus didukung oleh semua pihak.
Dirinya juga menuturkan, sebagai ormas yang basis awalnya di Banten merasa kecewa pada PT Krakatau Steel jika kondisi hutangnya terus menggunung.
Harapannya, sambung Nawawi, PT Krakatau Steel harus berada pada kondisi manajemen, keuangan, dan produksi yang sehat.
“Ini perusahaan kebanggaan warga Banten karena berdiri dari sumbangan Kesultanan Banten. Kami tidak mau dikecewakan,” kata Nawawi.
Banten bangga menjadi lokasi perusahaan plat merah yang membidangi industri baja terbesar di Indonesia. “Mari kita kembalikan PT Krakatau Steel yang berperan sentral menjadi pemasok utama kebutuhan baja nasional,” pungkasnya. |We