PANDEGLANG | Di tengah perpanjangan masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), Pengurus Pusat Fatayat NU ikut andil dalam meringankan beban masyarakat. Termasuk bagi warga Kabupaten Pandeglang.
Melalui Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Pandeglang, distribusi bantuan berupa sembako tersebut diserahkan kepada Aliansi Komunitas Sosial Pandeglang untuk disalurkan ke warga yang terdampak virus corona.
Kepada vinus.id., Pengurus Fatayat NU Pandeglang Mimin Suparminah mengatakan, kami tergerak untuk membantu sesama dalam kondisi bencana wabah ini. Bukan hanya bagi masyarakat tidak mampu, namun semua kalangan yang terdampak Covid-19.
“Kami mengajak semua lapisan masyarakat yang memiliki rezeki berlebih untuk saling membantu. Kalau kita, makan untuk kenyang, mereka makan untuk hidup,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ibu Mimin ini.
Sementara itu, perwakilan dari Aliansi Komunitas Sosial Pandeglang Eko Supriatno mengapresiasi langkah yang dilakukan salah satu Banom NU ini. Dengan adanya kerjasama diharapkan bantuan yang disalurkan dapat lebih maksimal dan merata.
“Kerja sama ini sebagai salah satu langkah mewujudkan semangat gotong royong dalam membantu sesama. Semoga akan lebih maksimal dalam melayani umat,” ungkap Eko pada Selasa, (12/05).
Lebih lanjut, Aliansi Komunitas Sosial Pandeglang saat ini sedang terus menggalang dana untuk pelengkap beras yang akan dibagikan kepada warga miskin terdampak corona.
“Kami dari Komunitas Sosial Pandeglang juga sedang terus menggalang donasi dari para dermawan untuk membeli sembako yang pada tahap ini akan disalurkan untuk warga sangat miskin atau biasa kami sebut zona merah,” lanjutnya.
Selain zona merah atau warga sangat miskin, pihaknya dalam waktu dekat akan mempersiapkan bantuan untuk keluarga yang dikarantina akibat adanya pasien positif.
Eko menambahkan, jika hasil donasi memungkinkan, maka Komunitas Sosial Pandeglang bersama aliansi lainnya akan menyalurkan bantuan kepada warga yang mengalami krisis ekonomi akibat dampak corona.
Lebih lanjut, dengan adanya upaya pencegahan penyebaran virus corona seperti social distancing, lockdown parsial, hingga pemberlakuan jam malam sangat berdampak pada ekonomi masyarakat.
“Tak hanya warga miskin, dengan adanya wabah corona ini banyak warga yang tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Kalaupun masih bekerja, pendapatannya sangat minim. Mudah-mudahan adanya bantuan dari Fatayat NU ini bisa menjadi contoh bagi organisasi lain maupun pribadi untuk melakukan hal serupa untuk membantu meringankan kesulitan saudara kita di tengah wabah corona,” ujar Eko.
Sementara itu, Pandi (50), seorang penarik becak warga Labuan mengaku merasa lega dan senang menerima bantuan tersebut, sehingga dapat mengurangi beban ekonomi keluarga.
“Kami sangat terbantu adanya bantuan tersebut, karena selama ini pendapatan menurun drastis akibat wabah Covid-19,” katanya. |HR
