![](https://vinus.id/wp-content/uploads/2022/05/20220529_100956.jpg)
TANGERANG | Himpunan Mahasiswa Tangerang Barat (Himatangbar) menggelar Pelantikan dan Seminar Daerah. Mengangkat tema “Konsolidasi Demokrasi: Upaya Membangun Harmoni Jelang Pemilu 2024 di Kabupaten Tangerang”.
Turut hadir sebagai pembicara, anggota DPRD Provinsi Banten Muhlis, anggota DPRD Kabupaten Tangerang Ustur Ubadi, Direktur Visi Nusantara Subandi Musbah, dan CEO Kampung Kalapa H. Arifin, bertempat di Aula Bola Sundul, pada Sabtu (28/05).
Dalam sambutannya, Ketua Umum Himatangbar Muhammad Aldiansyah menyampaikan, pihaknya sengaja mengangkat tema tentang demokrasi, lantaran berkaca pada Pemilu 2019 lalu.
Baca Juga
- Sah! Muhammad Aldiansyah Pimpin Himatangbar Periode 2022- 2024
- Anniversary Ke-10, HIMATANGBAR Adakan Awards
Menurutnya, Pemilu 2019 hingga saat ini masih ada dan menyisakan dua kubu. Serta memecah fokus masyarakat antara harus memilih kandidat kepala negara atau calon anggota legislatif.
“Harapannya dengan tema ini semoga politik lokal dalam lingkup Kabupaten Tangerang bisa harmoni, tak ada lagi perpecahan atau hoax pasca Pemilu nanti,” ujarnya.
Sementara itu, saat menyampaikan materi, Muhlis memaparkan, memilih pemimpin itu harus melihat track record-nya. Siapapun bisa menjadikan pemimpin. Yang terpenting bukan kemenanganya, tapi bagaimana mengisi kemenangan itu.
Misalnya, lanjut mantan Ketua KNPI Kabupaten Tangerang ini, pemimpin yang mampu membuat haluan negara tentang pembangunan 50 tahun kedepan.
“Pesan saya, jangan memberi cek kosong ketika Pemilu. Jadilah bagian dari penentu, siapa yang layak menjadi memimpin,” paparnya.
Di tempat yang sama, Subandi Musbah menyampaikan, bahwa dampak negatif Pemilu 2019 yang lebih menggunkan pendekatan post truth. Yaitu politik yang mengedepankan bukan fakta, melainkan emosional.
Subandi yang juga Konsultan Politik ini melanjutkan, turunan post truth ada tiga, pertama hoax, hate speech, dan black campaign. Jika kebohongan terus diulang-ulang, dia akan diyakini oleh publik sebagai kebenaran.
“Oleh karena itu, mahasiswa harus bersikap tegas dan memainkan peran penting pada Pemilu 2024 yang akan datang. Agar politik posttruth tidak terjadi lagi,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Ustur Ubadi. Dia juga membicarakan soal hoax saat pemilu. Terutama di media sosial. Menurutnya, hal itu yang akan menciderai konstelasi demokrasi.
Sebab, lanjut Ustur, kita harus mengakui, penelitian yang mengatakan bahwa pengguna media sosial di Indonesia merupakan yang paling tidak ramah se-Asia.
“Tidak menutup kemungkinan pemilu 2024 nanti, ketidakramahan tersebut akan kembali meningkat. Dan itu tugas mahasiswa sebagai kaum terdidik, untuk meng-counter hoax di media sosial,” harapnya.
Saat melantik pengurus, H. Arifin selaku Dewan Pelindung Himatangbar berpesan, para kader harus mengambil peran untuk membangun daerah. Memberikan sumbangsih pemikiran melalui program kerja yang kreatif dan penuh inovasi.
“Sekecil apapun kontribusi Himatangbar, tunjukan itu untuk kepentingan Kabupaten Tangerang yang lebih baik,” pungkas. |We