
TANGERANG | Aliansi Mahasiswa Tangerang yang terdiri dari beberapa kampus menggelar konferensi pers terkait penolakan Ibu Kota Negara (IKN) dan evaluasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pada Jumat (18/03).
Konferensi pers diselenggarakan di kampus Sekolah Tinggi Teknologi Mutu Muhammadiyah Tangerang (STTM-MT), menghasilkan beberapa point yang sudah disepakati bersama.
Kepada media, Menteri Luar Negeri STTM Andi Roansyah, meminta evaluasi program PEN yang sampai saat ini belum efektif menanggulangi permasalahan negeri.
Baca Juga
- Dukung Pemulihan Nasional, Aliansi BEM Tangerang Gelar Vaksinasi
- September Kelam, BEM se-Tangerang Gelar Aksi Solidaritas
“Karena masih banyak persoalan. Terlebih pemulihan ekonomi yang belum terselesaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa UNTARA Rohul Ardhiansyah menyampaikan, pembahasan RUU IKN terkesan tergesa-gesa dan Pansus dibentuk sangat cepat.
Sehingga, sambung dia, potensi RUU IKN mengalami kelemahan dalam penyerapan aspirasi di masyarakat dan partisipasi publik.
“Kami mendesak pemerintah untuk mencabut UU IKN kerena peraturan tersebut bukan untuk melayani kepentingan rakyat melainkan kepentingan oligarki,” tegasnya.
Selain itu, Aziz Patiwara, mantan Menteri Luar Negeri Kampus Insan Pembangunan menyatakan menolak penundaan Pilpres 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden, karena tidak sesuai dengan konstitusi yang berlaku.
Tak hanya itu, mereka juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi kementerian perdagangan atas ketidakstabilan harga bahan pokok.
“Terakhir, kami mendesak kepada pemerintah untuk mengkaji ulang perihal UU IKN karena bertentangan dengan UU No. 09 th 2007,” pungkasnya.
Untuk informasi, Aliansi Mahasiswa Tangerang terdiri dari STIE Putra Perdana Indonesia (PPI), Sekolah Tinggi teknologi Mutu Muhammadiyah Tangerang (STTM-MT), Universitas Muhammadiyah Banten (UMB), Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah (STF-M), Universitas Tangerang Raya (UNTARA), STIE-STIMIK Insan pembangunan (IP), Sekolah Tinggi Bahasa Asing Technocrat (STBA Technocrat), dan STIKES Fatir Husada. |We