spot_img
spot_img

27 KK Demo Pengadilan Dan BPN, Pembebasan Lahan Jorr 2 Terkantung-Kantung 3 Tahun

AKSI UNJUK RASA — Saeful Marcel (mengenakan kacamata) memimpin aksi unjuk rasa terkait pembebasaan lahan untuk proyek JORR 2 yang terkatung-katung 3 tahun, di depan kantor Pengadilan Negeri (PN) Kota Tangerang, Kamis (5/3/2020).

KOTA TANGERANG | Pembebasan lahan milik 27 Kepala Keluarga (KK) untuk proyek JORR 2, di Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, terkatung-katung selama tiga tahun.

Terkait hal itu, Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, digeruduk puluhan warga tersebut, Kamis (5/3/2020).

Saeful Marcel, Koordinator Aksi Unjuk Rasa, kepada sejumlah wartawan mengatakan pembebasan lahan itu akan dibangun Jalan Tol Jakarta-Kunciran-Cengkareng atau JORR 2 oleh Pemerintah Pusat.

“Pembebasan lahan itu dimulaipada tahun 2017. Pada saat itu lahan sawah saja dibayar Rp 7,2 juta per meter. Namun anehnya, lahan darat harganya beda-beda, ada yang Rp 2,3 namun ada juga yang Rp 2,6 dan Rp 2,8 juta per meter,” ungkapnya.

Dijelaskannya, ada warga yang setuju dengan lahan darat yang bervariasi itu. Namun sebanyak 27 KK meminta harga sawah dengan darat disamakan. Namun sejak tahun 2017 hingga 2020 ini, tidak ada kejelasan dari tim pembebasan lahan.

“Walaupun sekarang sudah tahun 2020, warga tetap minta harga lahan darat dan sawah disamakan. Seharusnya harga itu sudah berubah lagi. Namun permintaan warga tetap tidak berubah,” ujarnya.

Menurut dia, warga sempat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Tangerang terkait pembebasan lahan tersebut, terutama mengenai harga lahan darat yang berbeda-beda itu.

“Berdasarkan putusan hakim hari ini, Kamis (5/3/2020), gugatan warga ditolak. Sebelum kami aksi ke BPN, kami sempat mengawal putusan itu dengan melakukan aksi di pengadilan,” ujarnya.

Dia menegaskan, tim pembebasan lahan harus mengakomodir keinginan warga. Jika tidak diakomodir warga bakal sengsara karena tidak akan mampu lagi membeli lahan di sekitarnya.

“Kalau warga menjual rumah dan lahannya dengan harga 2,6 misalnya, jelas mereka bakal sengsara dan menderita. Kalau pindah, mereka tidak akan mampu beli lahan di Jurumudi, karena lahan di sana harganya sudah sekitar 7,2 juta per meter,” tandasnya.

Pantauan wartawan vinus.id, aksi unjuk rasa puluhan warga Jurumudi itu dimulai sekitar pukul 08.00 di depan Kantor PN Tangerang di Jalan Pahlawan, kemudian dilanjutkan ke Kantor BPN.

Puluhan warga tersebut melakukan jalan kaki dari pengadilan hingga BPN. Mereka melakukan aksi itu di bahu-bahu jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar Jalan Pahlawan, Jalan Veteran dan Jalan Perinsis kemederkaan, macet parah. | als/bud

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart