TANGERANG | Karang Taruna Kabupaten Tangerang ada 2 kubu. Hasil Temu Karya Ara Hotel dan Pendopo. Keduanya mengaku legal.
Sudah hampir 4 bulan Karang Taruna berganti kepemimpinan, tapi belum terlalu terasa geliatnya. Padahal kencang sekali di media. Merasa paling sah.
Saat dihubungi vinus.id., Muhyi, menyayangkan dua Karang Taruna Kabupaten Tangerang yang saat ini mengaku sah secara de jure dan de facto. Awal-awal temu karya, giat banget kelihatannya. Menyuarakan kesetiakawanan sosial.
“Sekarang Tangerang masuk kategori zona merah penyebaran Covid-19, tapi publik tidak melihat geliatnya,” sambungnya pada Selasa (31/03).
Lebih lanjut, dirinya berharap ada action kongkret dalam rangka menghadapi penyebaran virus corona. Jangan hanya ramai soal legalitas saja. Karang Taruna kan bukan partai politik. Harus memperlihatkan kesetiakawanannya, bukan melulu masalah pengakuan dari kekuasaan.
Sementara itu, melalui pesan WhatsApp, Ketua Karang Taruna hasil Temu Karya Pendopo Hasan PM, mengatakan, sebagai upaya pencegahan virus corona, Karang Taruna Kabupaten Tangerang telah memberikan penyuluhan kepada masyarakat baik lewat media sosial maupun turun langsung. Hal tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap imbauan pemerintah pusat maupun daerah.
“Disamping melakukan penyuluhan kepada masyarakat, kami juga mengimbau kepada seluruh pengurus baik tingkat Kecamatan maupun Desa untuk ikut serta membantu memutus penyebaran virus corona,” ujar pria asal Pasar Kemis ini.
Lain halnya dengan Muhamad Fitri Yatna, Ketua terpilih versi Ara Hotel ini melalui pesan singkat WhatsApp menyampaikan permohonan maaf belum bisa berkomentar banyak dikarenakan sedang sakit.
“Mohon maaf saya sudah dua hari ini sedang sakit,” terangnya.
Perlu diketahui, Karang Taruna Kabupaten Tangerang hari ini ada dua nahkoda. Semuanya mengklaim sah dan mendapat legitimasi dari forum Kecamatan. Sampai saat ini, Bupati Tangerang belum memberi SK kepada salah satu pengurus. |HR
