VINUS.ID, SERANG – PULUHAN mahasiswa UNIBA desak-desakan di depan kantor keuangan. Saat pengambilan kartu antrian. Agar mendapat kwitansi pembayaran. Pada Minggu, 23/02. Siang tadi.
Kejadian ini sangat miris. Layaknya rebutan sembako. Padahal soal validasi pembayaran kuliah. Agar bisa mengisi kartu rencana studi atau KRS.
Adalah Firmansyah, mantan presiden mahasiswa Universitas Bina Bangsa. Turut komentar. Seharusnya pelayan tersebut bisa dimaksimalkan lewat online. Saat ini tekhnologi sudah begitu canggih. Apalagi bagi kampus dengan slogan visi tecnopleneur. Tapi faktanya UNIBA masih juga gagap.
“Kejadian ini sangat memalukan. Kampus seharusnya menjadi semacam laboratorium dalam hal pelayanan. Bukan malah memberi contoh tidak baik”, sambung pria yang aktif di IMKT ini.
Lebih lanjut, Firman mengatakan, mahasiswa jangan hanya diposisikan seperti uang dan lembaga sebagai banknya. Mahasiswa harus dianggap mitra. Dan dilayani dengan baik.
Hal senada diutarakan salah satu mahasiswa yang engan disebut nama. Dirinya mengatakan, jangan hanya infrastruktur pembangunan saja yang diutamakan, namun harus diikuti dengan kualitas pelayanan. Agar Terpenuhi hak-hak mahasiswa.
“Saya berharap pihak kampus mendengar aspirasi dan keluh-kesah mahasiswa, agar bisa lebih baik. Terutama soal pelayanan”, sambungnya melalui pesan WhatsApp.
Perlu diketahui, kampus Universitas Bina Bangsa berlokasi di Serang. Saat ini sedang membangun gedung. Setinggi 6 lantai.