
TANGERANG | Sampah hingga kini masih menjadi persoalan lingkungan yang belum teratasi. Terutama di Kabupaten Tangerang.
Hal itulah yang mendasari warga Desa Ketapang Kecamatan Mauk mendirikan Bank Sakumis Bersalaman (Bank Sampah Keluarga Masyarakat Indonesia Sejahtera Bersalaman).
Saat diwawancara Vinus.id., Havidz Darmawan selaku Direktur Bank Sampah mengatakan, banyak sampah berserakan di pinggir jalan, TPS, dan kali membuat warga Desa Ketapang berinisiasi untuk mencari solusi.
Baca Juga
- Teluknaga Dikepung Sampah
- Pilkada Saat Pandemi; Antara Kepentingan Partai Politik Dan Kesehatan Masyarakat
“Alhamdulillah berkat dorongan Ketua Karang Taruna Kecamatan Mauk, Bappeda, serta didampingi oleh Dosen IPB, kita sepakat mendirikan Bank Sampah,” ujarnya pada Minggu, (11/10).
Lebih lanjut, Havidz mengungkapkan, Bank Sampah ini solusi. Sebab, jika sekadar kerja bakti hanya bersifat sementara. Dan sering dilakukan warga.
“Ini merupakan mental dan kebiasaan masyarakat yang harus diubah. Bukan sekadar membersihkan saja. Tapi bagimana menyulap sampah itu menjadi berkah,” sambung Havidz.
Selain bertujuan Desa Ketapang bebas dari sampah, Bank Sakumis Bersalaman juga berencana akan mendaur ulang menjadi kerajinan. Seperti membuat bangku dan meja dari botol, serta tas dari bekas bungkus kopi.
Masih menurut Havidz, Bank Sampah yang Dia kelola juga bisa menjadi peluang untuk membuka lapangan pekerjaan ke depannya.
“Kita akan berdayakan warga sekitar, terutama anak-anak muda yang kreatif dan tidak malu bermain di tempat sampah,” pungkasnya.
Sekadar informasi, Bank Sakumis Bersalaman berencana menjadi bank sampah pusat. Serta akan mendirikan unit-unit Bank Sampah di sejumlah desa di Kecamatan Mauk. |We.