
CILEGON| Suasana peringatan Hari Jadi ke-26 Kota Cilegon mendadak tegang setelah seorang pemuda membentangkan spanduk berisi kritik di tengah acara Riung Mungpulung, di Alun-Alun, pada Minggu (27/04).
Spanduk yang dibentangkan bertuliskan “Pemkot Cilegon Harus Serius Lahirkan Hilirisasi Industri di Kota Cilegon”, sebagai bentuk kritik sekaligus aspirasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
Peristiwa tersebut terjadi saat Wali Kota Cilegon, Robinsar, tengah menyampaikan pidato. Aksi pemuda itu langsung direspons petugas keamanan, yang dengan sigap menariknya menjauh dari area panggung utama.
Baca Juga
- Tiga Bulan Belum Terima Honor, Ratusan Massa Geruduk Kantor Walikota Cilegon
- Siswi SMK Swasta di Cilegon, Jadi Korban Penganiayaan
“Saya mengingatkan Wali Kota agar Pemerintah Kota Cilegon bisa serius melahirkan hilirisasi industri,” kata pemuda itu yang belakangan diketahui bernama Rizki Baidullah saat diwawancara.
Menurut Baid, sejatinya Kota Cilegon memiliki potensi besar melahirkan industri hilir. Pasalnya, beragam industri besar yang memproduksi bahan baku banyak berdiri di Kota Cilegon. Namun, hingga saat ini hal itu justru tidak cukup membanggakan bagi masyarakatnya lantaran masih banyak yang belum terakomodir dengan baik.
“Banyak industri di Cilegon mulai dari steel plant, power plant, sampai chemical plant tapi belum ada produk hilir yang betul-betul bisa jadi kebanggaan Kota Cilegon. Makanya, saya ingatkan supaya Wali Kota bisa serius mengingatkan OPD supaya Kota Cilegon bisa melahirkan hilirisasi industri,” ujarnya.
Ia berpendapat, jika industri hilir berdiri di Kota Cilegon hal itu akan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja dan penambahan nilai jual produk.
“Saya pernah menjalankan hilirisasi, khususnya di bagian logam, tapi sampai saat ini tidak ada dukungan serius dari pemerintah,” ucap Baid.
Sementara itu, Wali Kota Cilegon Robinsar mengakui dengan banyaknya kehadiran industri besar yang memproduksi bahan baku di Kota Cilegon permintaan adanya industri hilir adalah sesuatu yang wajar. Namun demikian, untuk mewujudkan industri hilir itu juga memerlukan modal yang tak sedikit dan mudah.
“Nanti pasti kita juga butuh investor lagi, butuh investasi yang bangun sementara, sedangkan hari ini kita masih fokus dalam rangka memenuhi apa yang menjadi syarat standar kebutuhan masyarakat yang masih kurang. Kalau ada yang mau, intinya kita terbuka terhadap segala investasi,” katanya. |Fjr