TANGERANG | Sudah hampir setengah tahun berlalu musibah menimpa seorang buruh cuci di Desa Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang.
Rumah sederhana tempat berbaring untuk istrahat roboh dimakan usia. Bantuan yang dinanti pun tak kunjung tiba.
Kepada Vinus.id., pemilik rumah Masnun mengatakan, musibah tersebut terjadi pada tanggal 15 Maret 2020. Tiang penyangga rumah ambruk, seketika itu pula setengah dari rumah berdinding batako tersebut roboh.
Baca Juga
- Hidup Seorang Diri, Lansia Tuna Netra Di Solear Tinggal Di Rumah Tak Layak Huni
- Rasta, Kakek Miskin Di Kresek Butuh Perhatian Pemerintah
“Memang rumah itu dibangun dengan kondisi seadanya karena keterbatasan biaya,” ujarnya saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp pada Selasa, (04/08).
Selain itu, menurut Ibu yang berprofesi buruh cuci ini menyampaikan, saat ini dirinya beserta keluarga mengontrak tidak jauh dari rumah terdahulu.
“Dari pertama kejadian sampai hari ini saya ngontrak itupun biaya sewa dibantu sodara dengan cara iuran,” sambungnya.
Lebih lanjut, menurut Masnun, sampai hari ini belum ada yang memberikan bantuan. Kecuali Kepala Desa.
“Alhamdulillah pas kejadian cuma pak lurah aja yang datang dan memberikan bantuan.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan Kepala Desa Kemuning Dadang Bule mengatakan, dari awal kejadian sudah meninjau ke lokasi.
“Dari awal kita sampaikan ke pihak keluarga kapan mau memulai pembangunan, nanti saya bantu pasir dan semennya,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Sekretaris Camat Legok Tatang Suryana menyampaikan, informasi musibah yang terjadi di wilayahnya baru didapatkan dari awak media.
“Kami baru dapat infonya. Insyaallah dalam waktu dekat akan tinjau ke lokasi dan memberikan bantuan,” ucapnya.
Perlu diketahui, pemilik rumah roboh merupakan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial. Sampai saat ini belum ada bantuan dari Dinsos Kabupaten Tangerang. Padahal sudah mendapat laporan. | Frs