TANGSEL | Pernyataan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah Banten terkait kampus murah mendapat respons berbagai pihak.
Kali ini, Alumni Fakultas Hukum Universitas Pamulang (Himnikum) dan Forum Komunikasi Alumni SI Akutansi (Fokalsium) angkat bicara. Menuntut Dr. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Ketua APTISI Banten untuk meminta maaf.
Kepada awak media, Ketua Himnikum Dr. Dodi Sugianto, S.H., M.H., M.Kn mengatakan, tuntutan tersebut diajukan terkait pernyataan APTISI. Soal meragukan kualitas kampus dengan biaya murah.
Baca Juga
Lebih lanjut, Dodi menilai, penolakan pembangunan kampus UNPAM di Kota Serang yang dilakukan oleh APTISI sangat tidak mendasar.
“APTISI Banten menolak pembangunan kampus karena biaya murah. Diduga merupakan bentuk penyebaran informasi bohong yang tidak berdasarkan kajian akademik,” ujarnya pada Sabtu, (20/03).
Masih menurut Dodi, penolakannya terhadap pembangunan kampus dengan biaya murah adalah suatu bentuk tidak mendukung program pemerintah. Terutama dalam upaya peningkatan sumber daya manusia Indonesia.
Selain itu, kata Dodi, tindakan APTISI Banten yang melakukan audensi keberatan dengan Walikota Serang merupakan tindakan yang tidak mencontohkan seorang terpelajar.
“Maka kami meminta Ketua APTISI untuk mengundurkan diri. Apabila dalam waktu 3×24 jam Dr. PO. Abas Sunaryo, M.Si tidak mengajukan permintaan maaf atas pernyatannya, kami akan melaporkan secara hukum pidana dan mengajukan gugatan perdata,” tegas Dodi saat konferensi pers di Caffe Piro, Pamulang, Tangerang Selatan.
Hal senada disampaikan Ketua Fokalsium Deddi Kurniawan, S.E. Ia menyatakan APTISI perlu mengklarifikasi dan meminta maaf terhadap UNPAM. Terkait pernyataannya yang sudah bergulir di media masa.
“APTISI Banten harus meminta maaf terhadap UNPAM sebagai pioner kampus dengan biaya murah yang tidak berkonsep komersial pendidikan dalam pengelolaannya,” pungkasnya. |We