SERANG | Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Banten mengajak pemuda untuk menolak politik uang dalam gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
Hal itu diungkapkan Ketua PGK Banten, Samsul Hidayat saat Diskusi Publik dengan tema “Menggagas Peran Strategis Pemuda Menghadapi Pilkada Serentak” di Cafe Lebjar Coffe Serang, Rabu (26/02).
Menurut Samsul Hidayat, pemuda harus terus menyuarakan bahaya politik uang. Itu berdampak pada tindakan korupsi usai terpilih. Dan ini menjadi tantangan terbesar pemuda untuk mencegah terjadinya money politik.
“Kita semua harus mengajak anak muda untuk memberikan kontribusi dan gagasan dalam menghadapi pilkada serentak di Provinsi Banten. PGK Provinsi Banten mengajak pemuda untuk ikut berperan aktif menyukseskan kontestasi politik pilkada 2020 melalui gagasan-gagasan yang hebat dan produktif,” tuturnya.
Sementara Sekjen DPP PGK, Riyan Hidayat mengatakan, dalam demokrasi, anak muda harus melakukan konsolidasi gerakan. Terutama saat terjun ke dunia politik.
“Hal itu tentunya untuk meminimalisir biaya politik. Pemuda harus aktif bergerak dengan gagasan kreatif dan membangun basis yang kuat. Kalau sudah seperti itu, biaya politik akan menjadi nomor dua,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPW Pemuda Muhammadiah Banten, Mufron Tamma mengatakan, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa untuk mendapatkan posisi strategis membutuhkan biaya yang cukup besar.
“Kiranya pemuda harus bisa memberi solusi untuk membangun gerakan pengawalan Pilkada ke arah yang lebih baik”, sambungny saat diskusi publik.
Pantauan vinus.id, acara berlangsung dengan hangat. Turut hadir beberapa perwakilan organisasi dan pengurus PGK.|CJ