spot_img
spot_img

Organisasi PMR Antarkan Saman Sadik Achrad Jadi Kepala Sekolah

Saman Sadik Achrad, Kepala Sekolah SMK. Darul Mu’in

TANGERANG | Setiap orang semestinya bijaksana, semisal jangan menganggap enteng arti berorganisasi. Sekecil apa pun organisasi itu pasti berdampak pada setiap anggotanya. Sudah banyak fakta, orang-orang sukses awalnya aktif, tekun dan serius di organisasi.

Hal itu dialami Saman Sadik Achrad. Sejak usia muda, ia aktif dan lincah sekali di organisasi Palang Merah Remaja (PMR) Kabupaten Tangerang. Sebab pria ramah ini memang sangat tertarik pada kegiatan-kegiatan kemanusian. Tapi siapa sangka, dari PMR itulah kemudian bisa menjadi Kepala SMK Darul Mu’in, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Sekilas, aktif di PMR sepertinya tidak ada relevansinya dengan posisi Saman saat ini. Sebab, aktifitas PMR lebih dominan pada pelayanan-pelayanan kemanusiaan, misalnya melayani warga yang terkena bencana atau musibah, baik itu banjir, longsor, kebakaran maupun bencana-bencana lainnya.

Baca Juga

“Benar, di PMR itu melayani kemanusiaan. Namun jangan salah di PMR juga diajarkan tentang teori-teori kepemimpinan dan praktik kepemimpinan. Selain itu belajar struktur, fungsi dan manajemen organisasi,” ungkap Saman, di kantornya di SMK Darul Mu’in, Jalan Kalibaru Ilir Rt 06/07, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, belum lama ini.

Berbekal aktif dan terampil di PMR serta belajar bagaimana menjadi organisator yang baik dan menjadi pemimpin yang kuat, mumpuni dan bijaksana itulah, Saman kemudian mampu mengelola pendidikan di SMK Darul Mu’in yang dipercayakan kepadanya dari Yayasan Darul Mu’in Pakuhaji.

Pada awalnya sekolah itu tidak begitu populer di masyarakat. Karena itu pada awal-awal berdiri, jumlah siswanya sangat sedikit. Tapi seiring waktu berjalan tiga tahun di bawah pengelolaan Saman, calon siswa dan siswi itu berdatangan, hingga akhirnya jumlah siswa SMK sudah mencapai ratusan.

Tentu saja itu pencapaian yang luar biasa mengingat sekolah itu berada di perkampungan, dan bahkan agak jauh dari jalan raya. Namun berkat kerja-kerja kreatif Saman yang terus membangun komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, SMK Darul Mu’in kian hari kian eksis. Sekolah itu sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Setelah Saman aktif di PMR kemudian aktif di PMI dan KSR. Tentu saja Saman memiliki pengalaman-pengalaman yang berkesan yang tidak mungkin dihapus begitu saja dalam hidupnya, seperti melayani korban yang terkena bencana banjir di Kecamatan Kresek selama satu bulan lebih.

“Bertugas di Kecamatan Kresek itu sangat berkesan. Di sana saya bertugas selama satu bulan lebih, seperti memasak nasi untuk korban banjir. Masak nasi untuk korban banjir itu bisa mencapai 20 liter per hari. Padahal biasanya kalau saya masak paling dua liter,” ungkap Saman sambil tersenyum.

Setelah memiliki banyak bekal dan keterampilan dalam soal-soal pelayanan kemanusiaan,Saman kemudian mengabdikan ilmunya itu dengan menjadi pelatih di beberapa sekolah di Tangerang. Saman berharap akan tumbuh aktifis-aktifis PMR tingkat madya yang kompeten.

“Ada beberapa sekolah yang siswanya saya latih tentang ke-PMR-an, seperti di SMP 13 Cikokol (sebelum Kabupaten Tangerang dimekarkan menjadi Kota Tangerang dan Tangerang Selatan), SMP PGRI 400 Perumnas, SMP Yuppentek Kecamatan Legok. Saya menjadi pelatih PMR, itu kira-kira sekitar tahun 1995,” ungkap alumni STM PGRI Tangerang ini.

Kini, Saman sudah lama “pensiun” dari kegiatan-kegiatan kemanusiaan, teruma sejak ia menikah atau membangun keluarga. Ia ingin lebih fokus membangun keluarga dan belakangan ini juga ingin lebih memprioritaskan membangun sekolah.

“Kalau dulu, ketika masih aktif di PMR, PMI dan KSR, saya lebih banyak melayani orang-orang yang terkena bencana. Tapi sekarang, setelah menjadi kepala sekolah, saya lebih banyak memotivasi siswa dan siswa agar mereka menjadi orang-orang yang berpretasi,” ungkapnya.

Namun sampai kapan pun Saman tidak akan pernah melupakan berbagai kenangan selama menjadi aktifis kemanusiaan. Sebab kegiatan-kegiatan kemanusiaan itu sudah menjadi darah dan daging dalam jiwanya.

Yang tidak kalah penting, dan ini pelajaran yang sangat berharga juga, selama aktif dalam kegiatan kemanusiaan, Saman menjadi paham memaknai manusia dan memperlakukannya dengan nilai-nilai kemanusiaannya. |budi sabarudin

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart