Ilustrasi oleh: Google/DamangTANGERANG | Belakangan ramai pemberitaan terkait aksi peduli yang dilakukan oleh berbagai kalangan. Hal tersebut mendapat perhatian salah satu aktivis mahasiswa.
Saat dihubungi vinus.id., Ade Putra menyampaikan apresiasi kepada semua relawan dari berbagai organisasi yang sudah memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Dalam hal saling membantu dan menolong memang dianjurkan oleh agama. Bahkan bisa saja itu jadi kewajiban sebagai seorang makhluk Tuhan di bumi ini. Asal didasari ibadah dan tidak ria,” terangnya, pada Rabu, (01/04).
Lebih lanjut, pria asal Desa Kadu ini menyampaikan kesepahamannya terhadap pernyataan sahabat Sihabudin pada pemberitaan sebelumnya. Soal baju organisasi. Sebaiknya membuka baju kebesaran dalam melakukan kerja-kerja sosial. Aksi peduli kiranya kurang elok jika disertai publikasi latar belakang organisasi.
“Memang harus malu pada Tuhan, karena lebih mementingkan bungkus dari pada isi. Dan rasanya kurang elok dilihat, masa foto lebih besar dari pada tulisan,” sambungnya.
Di samping itu, Ade juga berharap kepada para relawan untuk menjaga kesehatan. Jangan sampai, tujuan mencegah malah tertular.
“Bantu selagi memang mampu dan sehat. Tapi perlu diingat, berdiam diri di rumah dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan massa juga bentuk pencegahan. Intruksinya begitu jelas,” ujarnya.
Sekadar informasi, sebelumnya berita tentang ‘Sebelum Aksi Peduli, Buka Dulu Baju”MU”, Malu Pada Tuhan’ mendapat kritikan dengan judul ‘BM PAN Tangerang: Tuhan Tersenyum Melihat Organisasi Berlomba-Lomba Dalam Kebaikan Di Tengah Pandemi’.|HR
