
LEBAK | Delapan orang pemilik tambang emas ilegal di wilayah Cibeber, Kabupaten Lebak berhasil ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten.
Akibat perbuatan para pelaku tersebut, lingkungan di kawasan hutan yang menjadi lokasi pertambangan menjadi rusak.
Kepada awak media, Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Banten AKBP Condro Sasongko menyampaikan, aktivitas pertambangan masih dilakukan dengan cara tradisional, menggunakan bahan berbahaya seperti merkuri.
Baca Juga
- Gunakan Mobil Dinas Desa Untuk Transaksi Narkoba, Warga Lebak Ditangkap Polisi
- Bupati Lebak Resmikan Destinasi Wisata Sejarah Water Toren
“Dari keterangan para tersangka, aktivitas pertambangan ini sudah satu tahun, dan sudah merusak lingkungan,” ujarnya, pada Jumat (17/02).
Lebih lanjut, Condro mengatakan, dari kegiatan pengungkapan yang dilakukan sejak Januari 2023 di enam lokasi pengolahan dan pertambangan emas ilegal, delapan orang telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Dijelaskan Condro, kedelapannya merupakan pemilik usaha dan penanggung jawab tambang emas ilegal yang salah satu lokasinya ada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Adapun kedelapan bos tambang ilegal yang diamankan di sejumlah tempat itu yakni CP, ST, US, RH, PI, AT, EM dan SU.
“Kita amankan ada yang dihutan di rumahnya pemilik usaha (tambang emas). Untuk motif para tersangka sendiri ekonomi,” ucapnya.
Masoh kata Condro, berbagai barang bukti diamankan berupa karung berisi tanah yang mengandung emas, genset, mesin dinamo, gelondong emas, merkuri dan BBM.
Kedelapan tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni pasal 161 UU Pertambangan Mineral dan Batubara. Selain itu, para tersangka juga disangkakan dengan Pasal 106 UU Cipta Kerja jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
Condro menuturkan, sebagai upaya memperbaiki kawasan hutan yang rusak akibat ulah para tersangka, tim Ditreskrimsus Polda Banten telah memberikan 1.000 bibit pohon untuk ditanam di lokasi penambangan emas ilegal.
“Kita telah menyerahkan 1.000 pohon buah-buahan kepada Kades Cibeber untuk ditanam dalam rangka pemulihan lingkungan,” tandasnya. |We