BANTEN | Ribuan hektare tanaman padi beberapa wilayah Provinsi Banten terancam kekeringan bahkan mengalami kerusakan. Hal ini dilihat dari hasil pemetaan dampak kemarau oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten per Agustus 2024.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid menyebut, kerusakan itu terjadi di persawahan yang ada di empat kabupaten dan kota se-Banten.
“Dari hasil pemetaan, kerusakan paling parah terjadi di Pandeglang dengan luas tanaman padi sekitar 1.533 hektare. Kabupaten Lebak 465 hektare, Tangerang 15,5 haktare, Serang 298 haktare, dan Kota Serang seluas 8 hektare,” terang Agus kepada awak media pada Minggu, (08/09).
Baca Juga
- Kurangi Dampak El Nino, Gabungan Lembaga Sosial Beri Bantuan Air Bersih
- 7 Tahun Irigasi Tidak Berfungsi, GMNI Tangerang Advokasi Petani
Masih kata Agus, musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan ini berimbas kepada kerusakan pada ribuan hektare sawah tersebut. Mulai dari rusak ringan hingga berat.
“Selain tanaman padi yang rusak itu, ada juga tanaman padi yang terancam kekeringan. Ada seluas 1.128 hektare yang tersebar di Pandeglang 140 haktare, Lebak 768 hektare, Tangerang 205 hektare dan Kota Serang seluas 15 hektare,” ungkapnya.
Walau demikian, lanjut Agus, kekeringan di beberapa wilayah tersebut masih bisa teratasi dan tidak akan mengalami gagal panen.
“Meski mengalami kekeringan, kami mencatat pada kemarau ini tidak menyebabkan puso alias gagal panen,” ucapnya. | HR