spot_img

Ulang Tahun Kabupaten Tangerang dan Menjaga Politik Harapan

Penulis: Endi Biaro.

PEPATAH China mengatakan: semoga kita lahir di zaman yang sentosa. Paraphrase (pengembangan) kalimat yang sepadan dengan petuah barusan adalah: semoga kita hidup di Kabupaten Tangerang yang gemilang.

Terkesan penuh harapan, memang. Namun jangan sepelekan. Menurut Mahatma Gandhi, “kemiskinan paling mengerikan bukanlah karena tak punya harta, melainkan tak punya harapan”. Orang yang putus asa, depresi, kehilangan kepercayaan diri, dan miskin tekad, hanya tinggal tunggu waktu untuk hancur.

Di ranah politik, mengelola harapan adalah formula baku. Pelbagai aliran politik, merumuskan ideologi dan memancang cita-cita tertinggi. Agar sebuah kelompok bisa punya arah perjuangan. Secara populer, ini disebut dengan metode memainkan imajinasi.

Dulu, Einstein juga mengingatkan, bahwa genius adalah 1 persen kecerdasan, dan 99 persen adalah imajinasi. Bagaimanapun, imajinasi adalah naluri dasar manusia. Dan dalam dunia politik, imajinasi ini dirumuskan menjadi ideologi.

Baca Juga

Tentu dasar pijakannya bukan harapan atau imajinasi kosong. Melainkan pengolahan harapan berbasis nalar, argumen, serta historis (sesuai zamannya). Para pemikir agung di republik ini, adalah mereka yang berhasil menanamkan harapan, menggelorakan semangat juang, untuk kemudian menciptakan ideologi bangsa.

Lalu, apakah karakter yang perlu, untuk menjaga politik harapan di Kabupaten Tangerang? Persis di ulang tahunnya yang ke 391 saat ini.

Akar tunjang yang wajib tersedia adalah menyemarakan medan gagasan, debat publik, seraya melibatkan prakarsa rakyat. Bagaimanapun, rekayasa politik harapan, tak boleh jatuh semata sebagai jargon, yel-yel, atau malah slogan nirakal.

Kelemahan yang terdeteksi segera, di saat perumusan gagasan Tangerang Gemilang, bukan pada isi atau makna. Lantaran frase gemilang, sungguh elok dan aduhai. Setidaknya sebagai kata-kata penyemangat. Persoalan yang terjadi adalah ada mata rantai yang putus, antara harapan mewujudkan Tangerang Gemilang, dengan desain perumusan awal, yang (maaf) artifisial, alias sekedar ada.

Mari lacak. Dari sisi sejarah ide (sebagai pemantik harapan), rumusan Tangerang Gemilang tak melalui prosedur partisipatif. Melepaskan etos kolaborasi, yang melampirkan aspirasi dari segala sisi. Kita akan kesulitan menemukan fakta, bahwa ada karya akademik, suara kaum cendekia, serta penggalian aspirasi yang tekun, untuk kemudian sama-sama menyodorkan wacana Tangerang Gemilang.

Memang dalam perjalanan, ada ikhtiar yang tekun, dalam perancangan dan pelaksanaan program, menuju etos Tangerang Gemilang. Bagaimanapun, tak bolen tutup mata, ada tetinggalan karya yang fenomenal, yang mengikuti pakem Tangerang Gemilang. Untuk menyebut contoh, seperti program penataan pesisir di Pantai Utara (Mangrove di Mauk), program Sanitren, dan Bedah rumah.

Ke depan, panggilan sejarah kita adalah memastikan medan gagasan di Kabupaten Tangerang kian marak. Sebuah komunitas, akan berbahaya jika mati ide. Miskin kritik. Tertutup terhadap pertarungan gagasan, dan mematikan harapan. Bila sebuah komunitas sipil dikuasai hanya oleh kekuatan politik, maka yang terjadi adalah hegemoni (penaklukan).

Kalangan sipil di Kabupaten Tangerang sesungguhnya memiliki segala perangkat untuk meletupkan wacana dan perang pemikiran. Daerah ini sepenuhnya terisi oleh kalangan sipil terdidik. Fasih dalam menggelontorkan ekspresi. Terjejali dengan aktivis, kaum gerakan, juga mahasiswa.

Maka, di Ulang Tahun Kabupaten Tangerang yang ke-391 ini, agenda terpenting adalah menjaga tetap berkobarnya politik harapan. Kita berharap, akan terus lahir ide, inovasi, prakaras, dan gagasan kemajuan, dari seluruh pihak. Bukan semata digerakan oleh mesin birokrasi. Semoga.

Ditulis Oleh: Endi Biaro. Komisioner KPU Kabupaten Tangerang.

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

Bahlil dan Polemik Gas Melon

Politik Matahari Kembar

Mengakhiri Feodalisme Birokrasi

Krisis Keteladanan Pejabat Negara

Jokowi di Persimpangan: Golkar atau Gerindra?

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart