TANGERANG | Beberapa warga yang mengatasnamakan masyarakat pengguna Tol Tangerang-Merak akan menggelar unjuk rasa di depan pintu gerbang Tol Cikupa pada Sabtu pekan ini.
Demo tersebut dalam rangka memprotes kenaikan tarif Tol Tamer yang dikelola PT Marga Mandala Sakti (MMS) atau Astra Infra Tol Tangerang-Merak beberapa hari yang lalu.
Dalam keterangannya, Koordinator Aksi Ade Yunus mengatakan, penyesuaian tarif ini akan berdampak pada biaya distribusi barang yang tinggi dan kenaikan tarif angkutan umum atau bus.
Baca Juga
- Imbas Tarif Tol Tamer Naik, Ombudsman Soroti Pelayanan
- Mulai Besok, Tarif Tol Tangerang-Merak Resmi Naik
Menurutnya, dampak tersebut akan berimbas pada penambahan beban hidup masyarakat di tengah kondisi pelayanan belum optimal.
“Sejumlah ruas masih terdapat lubang, jalan retak, dan tidak rata. Ditambah lagi perbaikan atau penambahan lajur yang tak kunjung selesai,” kata Ade kepada awak media pada Jumat, (06/01).
Ia menduga pihak pengelola telah melanggar Peraturan Menteri PUPR Nomor 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol.
“Dalam aturan itu dijelaskan, kondisi jalan tol harus memenuhi standar pelayanan yaitu syarat perataan, tidak boleh ada lubang atau retak, dan bahu jalan harus dalam kondisi baik,” ujarnya.
Ade juga menilai, pihak pengelola tidak transparan dalam menaikan tarif tol. Alasan menaikan tarif tol berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 1751/KPTS/M/2022 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Tol Tangerang-Merak.
“Kami sudah cek di website jdih.pu.go.id keputusan menteri yang dimaksud tidak ditemukan. Sekalipun benar telah terbit, seharusnya pengelola melakukan sosialisasi terkait penyesuaian tarif ini,” ucapnya.
“Bukan justru baru disampaikan melalui media sosial pada 26 Desember dan 2 Januari tahun ini, atau sehari sebelum kenaikan tarif diberlakukan,” pungkasnya. |HR
