Foto: Acara DPD KNPI Tangerang saat gelar Pekan Amaliah Ramadan dan Buka Bersama.
TANGERANG | Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tangerang gelar acara puncak Pekan Amaliah Ramadan dan Buka Bersama di Graha Pemuda, pada Kamis, (27/03).
Acara tersebut dihadiri Plh. Sekretaris Disporabudpar Mamat Mathlubi, Direktur Visi Nusantara Subandi Misbah, Ketua KPU Kabupaten Tangerang Muhamad Umar, dan Adang Akbarudin Sekjen DPD KNPI Provinsi Banten.
Dalam Sambutannya, Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang, Muhamad Yusup Basnar menyampaikan, tujuan acara Pekan Amaliah Ramadan adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar kader KNPI.
“Ini menjadi agenda tahunan agar teman-teman pengurus DPD KNPI Kabupaten Tangerang, serta para pengurus bisa merasakan dan saling kenal sekaligus ajang silaturahim,” ucapnya.
Lebih lanjut, Basnar mengatakan, setelah lebaran selalu ada berbagai agenda yang harus kita jalankan. Sesuai dengan komitmen saya, setiap kegiatan yang direncanakan akan berbeda-beda dan disesuaikan dengan bidang masing-masing.
“Semoga KNPI bisa riang gembira, bahagia dan tetap bersaudara, karena di atas kepentingan ada pertemanan,” tutupnya.
Sementara itu, Narasumber Tausiyah Kepemudaan Subandi Musbah menjelaskan, pemuda yang seharusnya menjadi pelopor justru lebih sibuk mencari jalan pintas. Padahal, sejarah menunjukkan, perubahan besar selalu dimulai oleh anak-anak muda yang berani mengambil risiko.
“Sementara, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) lahir dengan semangat besar. Menjadi wadah bagi pemuda untuk berkembang dan berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.
Namun, realitas di lapangan sering kali jauh dari ideal. KNPI lebih sering diperebutkan sebagai ajang eksistensi politik. Konflik internal yang tak berkesudahan, dualisme kepengurusan, hingga praktik transaksional membuatnya kehilangan ruh kepeloporan.
“Padahal, kalau dikelola dengan baik, KNPI bisa melahirkan pemimpin-pemimpin tangguh. Seharusnya, organisasi ini bukan sekadar tempat berburu jabatan, melainkan kawah candradimuka yang menempah mental dan karakter pemuda,” tuturnya.
Masih kata Subandi, KNPI bisa menjadi laboratorium kepemimpinan jika dikelola dengan baik. Privilege dan dana hibah bukan jaminan kesuksesan. Justru mereka yang bergerak dari bawah, yang berani menembus keterbatasan. Mereka akan menorehkan sejarah.
“Bonus demografi bukan sekadar angka. Ia merupakan tantangan yang menuntut pemuda untuk benar-benar menjadi pelopor. Jadi, ke arah mana pemuda Tangerang hari ini akan melangkah?,” pungkasnya. |Fjr