KOTA TANGERANG | Ratusan warga Nahdiyin bakal digembleng menjadi kader-kader militan Nandlatul Ulama (NU) dalam Pendidikan Kader Penggerak NU (PKPNU) di Kampus STISNU Nusantara, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Jumat-Minggu (13-15/03).
“Diperkirakan akan ada sekitar 150 orang yang akan ikut dalam acara ini. Mereka adalah warga Nahdiyin yang berasal dari wilayah Tangerang Raya. Adajuga yang ikut dari Pandeglang dan Serang, kita terima,” ungkap Nurasik, Ketua Panitia PKPNU, Kamis (12/03).
Dikatakannya, selama acara berlangsung para peserta wajib menginap di Kampus STISNU, karena sudah disediakan tempat menginap. Bagi peserta yang punya alasan sangat penting atau dekat rumah bisa pulang, yang penting pada pagi harinya sudah ada lagi di kampus.
“PKPNU ini khusus untuk kalangan mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Kegiatan PKPNU ini sebagai syarat bagi warga-warga Nadiyin yang akan mengisi atau menduduki posisi-posisi penting di lembaga-lembaga NU seperti Banom, Ansor, Lazisnu, LP Maarif, Fatayat, IPPNU dan PPNU,” ujarnya.
Menurutnya, para peserta akan diberikan berbagai materi oleh pamateri-pemateri nasional seperti KH Amir Ma’ruf, KH Mumin Dj, KH As’ad Ali dan beberapa pemateri dari wilayah Banten.
Diungkapkan Asik, salah satu matering tentang ke-NU-an akan diberikan kepada para peserta. Tujuannya, agar para peserta betul-betul mengerti tentang ke-NU-an ata keaswajaan.
“Kalau sudah mengikuti PKPNU ini, tidak ada lagi kader-kader NU yang tidak tahu tentang keaswajaan, gerakan-gerakan NU dan harus bisa membedakan gerakan aswaja dengan gerakan yang lain,” ujarnya.
Materi lainnya lanjut dia, tentang wawasan kebangsaan, sosial budaya, politik, ekonomi. “Pokoknya nanti setiap peserta, selain akan diberikan materi tentang keaswajaan, juga tentang wawasaan lainnya yang sangat lengkap,” paparnya.
Dikatakannya, PKPNU yang digagas STISNU ini adalah angkatan pertama untuk penyelenggara PKPNU di tingkat kampus. “Rencananya PKPNU ini akan gelar secara rutin agar terus tumbuh kader-kader NU yang militan,” jelas Asik, yang juga mahasiswa STISNU.|ary/bud
