
TANGERANG | Sebanyak 62 penulis dari berbagai latar belakang menitipkan gagasannya kepada Wakil Ketua MPR dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
Gagasan tersebut dikemas dalam sebuah buku setebal 541 halaman. Berjudul Mata Air Indonesia Maju; Sebuah Bunga Rampai Gagasan kepada Cak Imin. Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Buku tersebut diluncurkan oleh Rumah Politik Kesejahteraan (RPK). Bertempat di Waroeng Sunda Talaga Bestari, Kabupaten Tangerang pada Rabu (06/07).
Baca Juga
- VINUS Inisiasi Bedah Buku dan Temu Penulis, Zulpikar: Menulis Butuh Konsistensi
- Bersama Aktivis Muda dan Mahasiswa, Tangerang Utara Community Center Inisiasi Workshop Penulisan Buku
Dalam paparannya, salah satu pembicara peluncuran buku Binny Buchori menyampaikan, keterlibatan kalangan menengah intelektual dengan gagasan yang jernih atas masalah-masalah kebangsaan dan keadilan penting diketengahkan.
Masih kata Binny, aktifnya narasi kebangsaan dan kesadaran kebhinekaan dinilai akan melapangkan jalan melewati banyak ujian dan tantangan kebangsaan.
Tak kalah pentingnya, lanjut aktivis Pegiat Masyarakat Sipil dan Demokrasi tersebut, sikap membuka diri dan kesediaan memberi tempat dari para pemimpin kita.
“Cak Imin merupakan tokoh pemimpin pemrakarsa dalam hal itu, dirilisnya buku Mata Air Indonesia Maju merupakan langkah penuh komitmen yang patut diapresiasi tinggi,” tuturnya.
Senada dengan Binny Buchori, Aktivis Kebhinekaan Sintia Aulia Rahmah juga menekankan pentingnya literasi politik kebangsaan terutama bagi kalangan muda.
Lanjut Sintia, terutama keragaman dan kebhinekaan Indonesia harus dirawat dan menjadi modal penting bagi demokrasi.
“Cara dan tradisi inklusi yang kita punya harus dipertahankan melalui agenda literasi kepada kalangan muda. Membekali mereka untuk berhadapan dengan potensi politik intoleransi,” paparnya.
Sementara itu, Sabiq Mubarok, salah satu editor buku tersebut menuturkan, pembaca buku Mata Air Indonesia Maju akan disuguhi delapan tema.
“Di antaranya ekonomi inklusif-demokrasi ekonomi, SDM dan jaminan sosial untuk semua, hingga masalah hak asasi manusia dan tantangan dunia digital,” jelas Sabiq Mubarok dalam acara peluncuran.
Dalam pengantar buku Mata Air Indonesia Maju, Muhaimin Iskandar menyatakan Indonesia masa depan harus dipandu dengan ide-ide besar.
Lanjut Cak Imin, ide-ide besar tersebut yaitu visi bahwa setiap warga penting dan harus dilindungi-dilayani setara, lepas dari kelas sosial, agama, dan suku bangsanya.
“Sumber daya perlu dikelola secara bersama dan bukan hanya dikuasasi oleh korporasi. Dengan cara itu, Indonesia berjuang keras untuk menghentikan kesenjangan serta ketimpangan sosial ekonomi,” tegas Cak Imin dalam rilis sambutan untuk acara pelucuran buku tersebut.
Sekadar informasi, para penulis dalam buku tersebut di antaranya Adriana Elisabeth, Alfrizal Malna, Arie Sujito, Dian Kartika Sari, Ester Jusuf, Teguh Dartanto, Lily Hikam, Binny Buchori, dan Timer Manurung
Selain itu, Hanif Dhakiri, Sugeng Bahagijo, Sudibyo Markus, Handrawan Nadesul, Laus Deo Calvin Rumayom, Teuku Kemal Fasya, Yanuar Nugroho, I Ngurah Suryawan, dan beberapa penulis lainnya juga turut menulis buku tersebut. |We