spot_img

Jadikan Rakyat sebagai Sahabat

Foto: Minyak goreng dan kartu BPJS Ketenagakerjaan (Istimewa).

BEBERAPA pekan ini banyak kita temukan antrean didominsai oleh kaum Hawa yang ingin membeli minyak goreng dengan harga lebih murah. Alih-alih mendapatkan, yang ada hanyalah kekecewaan.

Subsidi yang diberikan memang tidak merata, sehingga sudah dipastikan akan banyak ibu-ibu yang sudah antre panjang merasa kecewa.

Belum selesai dengan perkara minyak goreng, kita pun sudah disuguhi dengan aturan yang berkaitan dengan polemik Jaminan Hari Tua (JHT).  Aturan tersebut mengatur tentang kebolehan mencairkan JHT pada saat usia 56 tahun.

Sepertinya tidak masuk akal dengan aturan seperti ini. Bagaimana jika seorang pekerja mengundurkan diri, meninggal, atau pindah tempat bekerja dalam usia sebelum mencapai 56 tahun?

Baca Juga

Ada juga hal terkait dengan kepesertaan BPJS yang diwajibkan sebagai prasyarat untuk mengurusi banyak urusan. Semisal untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), ibadah haji dan umroh, serta jual beli tanah.

Aturan ini ada dalam Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2022 tentang Pengoptimalam Jaminan Kesehatan Nasional, dan akan berlaku pada 1 Maret 2022.

Umumnya aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sudah pasti akan berhubungan dan ditujukan kepada rakyat. Semua akan sepakat jika aturan dibuat dan berfungsi untuk membuat keadaan akan lebih teratur dan lebih baik lagi.

Kata ‘aturan’ dalam KBBI diartikan sebagai hasil perbuatan mengatur. Aturan ini akan membatasi setiap individu untuk berlaku dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan aturan tersebut tidak akan menimbulkan kekacauan dan sebagai pengendali.

Melihat kondisi di atas, sepertinya pemerintah dalam mengeluarkan aturan justru tak berpihak pada rakyat. Padahal pemerintah itu sejatinya adalah pelayan dan mengurusi rakyat.

Ini malah sebaliknya, membuat susah rakyat dengan kebijakannya. Padahal mereka saat  berkampanye dan ingin dipilih selalu mengatakan akan memperjuangkan rakyat. Namun saat sudah terpilih, rakyat mana yang mereka perjuangkan?

Seharusnya antara pemerintah dan rakyat memiliki hubungan layaknya persahabatan. Sahabat merupakan orang yang memperlihatkan perilaku berbalasan dan reflektif, kepercayaan yang tidak akan untuk saling merugikan dan menyakitkan.

Foto: Kartu BPJS Kesehatan (Istimewa).

KBBI menjelaskan sahabat sebagai kawan; teman; handai. Jadi amat disayangkan jika aturan yang dikeluarkan saat ini justru tidak bersahabat dan berujung pada kekecewaan.

Rasulullah saw berpesan, “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan akherat,” (HR. Muslim).

Kita tahu, pandemi seperti saat ini rakyat sudah susah. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) banyak terjadi, usaha–usaha banyak gulung tikar karena lesunya daya beli. Belum lagi tingkat krimaniltas yang cenderung meningkat. Rakyat bertambah susah, ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. 

Penulis berharap penguasa membuat aturan dan kebijakan yang menganggap rakyat sebagai sahabat. Sahabat tidak akan menyulitkan dan membuat sulit.

Contohnya dalam kepemimpinan dalam Islam. Kita bisa melihat begitu rela berkorbannya para pemimpin lewat keteladanan Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin. Pemimpin yang rela berkorban dengan pengorbanan hakiki, bukan pengorbanan yang hanya pencitraan.

Kemudian bagaimana seorang pemimpin Umar bin Khatab yang rela memanggul gandum untuk diberikan kepada wanita tua. Beliau akan sigap mendahulukan kepentingan rakyatnya, jika mengetahui tidak makan.

Amirul Mukminin Umar bin Khatab ra pernah berkata, “Akulah sejelek-jelek kepala negara, apabila aku kenyang, sementara rakyatku kelaparan.”

Kami mendamba penguasa yang menganggap kami sahabat. Tidak akan menyakiti, yang ada adalah rasa kasih dan sayang. Tidak akan membuat sulit karena pedulinya mereka pada rakyat. Wallahu’alam.

Ditulis oleh: Yani Suryani. Pendidik dan Pegiat Literasi.

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img

BERITA TERKAIT

Bahlil dan Polemik Gas Melon

Politik Matahari Kembar

Mengakhiri Feodalisme Birokrasi

Krisis Keteladanan Pejabat Negara

Jokowi di Persimpangan: Golkar atau Gerindra?

IKLAN

spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart