spot_img
spot_img

Inspirasi Usaha Dari Tangerang, Budi Daya Maggot

Foto: Flyer Maggot Putra Tangerang.

TANGERANG | Beberapa bulan terakhir, budi daya maggot mulai dilirik masyarakat. Lantaran maggot memiliki banyak keunggulan, seperti mengandung protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan sebagai pakan ikan.

Maggot merupakan larva lalat black soldier fly (BSF) yang mampu menguraikan sampah organik dengan sangat cepat dalam jumlah besar.

Meski dikelompokkan sebagai lalat, BSF tidak hinggap di sampah dan tidak membawa penyakit. Larva BSF yang disebut maggot juga berbeda dengan belatung lalat hijau dan lalat hitam yang menyebarkan penyakit.

Baca Juga

Oleh sebab itu, banyak masyarakat membudi daya maggot. Karena terbilang mudah dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau. Media utamanya ialah sampah organik.

Maggot Putra Tangerang salah satunya. Beberapa bulan terakhir konsen ternak maggot. Lantaran dinilai sangat mudah dan menguntungkan. Dipandu sang ahli dari Bandung 

Kepada Vinus, salah satu penggagas Maggot Putra Tangerang H. Aom mengatakan, budi daya maggot sebagai alternatif usaha sangat menjanjikan. Belum terlalu banyak dan pangsa pasarnya luas.

Masih kata dia, menekuni budi daya maggot bisa sukses karena tidak terlalu rumit. Tidak butuh lahan yang luas dan hasil keuntungan cukup besar. Sangat menjanjikan.

“Apalagi masa panennya relatif cepat, sekitar 15 sampai 30 hari. Jadi budi daya maggot BSF perlu dicoba oleh siapa saja, terutama para petani dan peternak,” ujarnya pada Selasa, (27/07).

H. Aom juga menerangkan, budi daya maggot cukup mudah dan murah karena tidak memerlukan teknologi yang canggih dan tidak memakan banyak biaya. Berbekal pengalaman sebelumnya, ia dengan beberapa orang asal Tangerang mengawali usaha Maggot.

Selain untuk pakan ikan kerena banyak protein, sambungnya, manfaat lain dari maggot adalah pengolahan sampah organik. Dengan diolah menjadi maggot, sampah akan menghilang dan disaat yang sama akan menjadi makanan untuk ikan.

“Membudidayakan maggot BSF cukup mudah dikerjakan dan juga tidak menyita waktu karena tidak perlu sering dikontrol, dan tentunya bisa mengurangi sampah organik di lingkungan sekitar,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu Bagian Promosi dan Penjualan Mohamad Iqbal menyampaikan, hasil budi daya magot selama ini sudah dijual ke Tangerang, Serang, Depok, Bekasi, dan Jakarta.

“Selain murah meriah dan mudah, maggot memiliki nilai ekonomis tinggi. Tidak butuh mengeluarkan biaya mahal untuk membeli pakan ikan dari maggot,” ucapnya.

Iqbal mengaku, permintaan maggot akhir-akhir ini sedang tinggi dan terus miningkat. Karena maggot memiliki kadar protein sekitar 43 persen jika dalam keadaan utuh.

Dirinya juga mengungkapkan, selama ini para peternak lele, ayam, maupun ikan memberi makan ternaknya dengan pelet. Hanya saja, harga pelet fluktuatif dan sering melambung tinggi, sehingga cukup menyulitkan kondisi para peternak.

“Dengan harga yang lebih terjangkau dan kandungan protein yang lebih tinggi dari pelet, maggot BSF pun jadi buruan,” ungkapnya.

Iqbal menjelaskan, Maggot Putra Tangerang beralamat di Desa Jeunjing Kecamatan Cisoka. Pembeli bisa datang langsung ke lokasi untuk sekadar belajar budi daya maupun mendapatkan maggot kering sebagai sumber protein pakan ikan. |We

Loading

VINUS TV

BERITA TERBARU

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERPOPULER

IKLAN

spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR BANTEN

IKLAN

spot_img
spot_img
spot_img

SEPUTAR DESA

Masyarakat Pasir Bolang Demo Alfamart