SERANG | Ribuan tenaga honorer menyambangi pendopo Bupati Serang pada Rabu, (15/01). Kedatangan mereka untuk menyuarakan aspirasi menuntut perubahan status dari tenaga honorer paruh waktu menjadi penuh waktu.
Koordinator aksi, Abdul Mutholib mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan solusi untuk menyelesaikan persoalan honorer pada 2024. Namun, ia menilai Pemkab Serang belum memanfaatkan peluang tersebut secara maksimal.
Dari total 5.409 honorer di Kabupaten Serang, hanya sekitar 400 orang yang diprioritaskan. Sementara, 5.100 lainnya masih terombang-ambing dengan status R2 dan R3,” ungkapnya kepada awak media.
Baca Juga
- Geruduk Kantor Bupati Serang, Puluhan Perangkat Desa Tuntut Pembayaran Gaji
- Tiga Bulan Belum Terima Honor, Ratusan Massa Geruduk Kantor Walikota Cilegon
Ia juga menyoroti alasan Pemkab Serang yang menyebut defisit anggaran sebagai kendala utama tidak terakomodirnya tenaga honorer yang lain.
Menurutnya, pemerintah pusat telah memberikan opsi agar Pemkab Serang mengalokasikan anggaran dari belanja barang dan jasa jika belanja pegawai tidak mencukupi.
“Pemerintah pusat sudah membuka ruang bagi kami. Jadi, tidak ada alasan bagi Pemkab Serang untuk tidak mengakomodasi tenaga honorer menjadi penuh waktu,” tegas Abdul.
Sementara, perwakilan dari Forum Presidium Guru Honorer Murni (FPGHM) Kabupaten Serang, Maria Ulfah juga menyampaikan hal serupa.
Ia meminta Pemkab Serang untuk mempertimbangkan pengabdian para tenaga honorer yang telah bertugas selama puluhan tahun.
“Kami sudah mengabdi selama 20 tahun. Apakah pemerintah meragukan kapasitas kami? Kami hanya meminta keadilan atas dedikasi kami selama ini,” ujar Maria.
Maria menambahkan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, ribuan tenaga honorer siap bermalam di depan kantor Bupati Serang.
“Kami berharap ibu bupati memberikan keputusan yang terbaik di akhir masa jabatannya. Jangan abaikan jerih payah kami,” pungkasnya.
