TANGERANG | Puluhan warga Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang menggelar aksi unjuk rasa di depan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Tangerang, pada Senin (18/07).
Unjuk rasa dilakukan lantaran sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dinilai banyak kejanggalan. Anak-anak mereka tidak bisa diterima di sekolah tersebut.
Saat orasi, Ahmad Maulana selaku koordinator aksi menyampaikan, pihaknya meminta transparansi PPDB di SMAN 3 Kota Tangerang agar aparat penegak hukum bisa mengusut dugaan tindak pidana.
Baca Juga
- Terkait PPDB, Dewan Kota Tangerang Nilai Pemkot Kurang Maksimal
- Aslam Center Soroti Polemik PPDB Banten
Masih kata Maulana, jalur PPDB jalur zonasi hampir rata-rata yang bertempat tinggal di dekat lokasi sekolah SMAN 3 Kota Tangerang tidak diterima. Sementara calon siswa di luar zonasi diterima.
“Padahal jelas-jelas siswa tersebut tinggal di Cipondoh atau di Peninggilan,” ungkap Maulana kepada awak media.
Dia juga mengatakan, ada indikasi mengenai dikosongkannya beberapa bangku setelah pengumuman di setiap kelas, kemudian bangku tersebut diisi calon siswa yang tidak masuk dalam pengumuman.
“Kami berharap dugaan kejanggalan ini ditindaklanjuti, agar di tahun mendatang tidak terulang lagi kejanggalan seperti ini,” tandasnya.
Sementara itu, Retno Juarno dari LSM Kompak meminta agar Kejari Tangerang tidak tutup mata melihat kondisi carut marutnya PPDB di Kota Tangerang.
Terkait hal tersebut, LSM Kompak meminta agar Kejari Tangerang turun tangan. Menyelesaikan masalah PPDB.
“Hari ini saja warga Kota Tangerang mendemo pihak sekolah SMAN 3 Kota Tangerang, seharusnya Kejaksaan Negeri Tangerang peka,”terang Ketua LSM Kompak Kepada wartawan. |We
