
TANGERANG | Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tangerang mengutuk keras tindakan represif dan barbarian yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada Kamis, (25/06).
Tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa kader PMII Pamekasan sangat di sesalkan. Pasalnya, anggota kepolisian Pamekasan bertindak represif dan barbar terhadap kader PMII saat menggelar aksi tambang galian C di depan Pendopo Bupati Pamekasan.
Kami Pengurus PC PMII Tangerang sangat menyayangkan dan mengutuk keras tindakan represif dan barbarian yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian Pamekasan, Kapolda, dan Kapolres Pamekasan, dalam hal ini adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya tindakan kekerasan tersebut.
BACA JUGA
- PMII Tangerang Kunjungi Bayi Penderita Tumor Ganas
- PMII Tangerang Nilai Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang Lambat
- Soal Realisasi Anggaran Covid-19, PMII Minta Pemkab Pandeglang Transparan
Eggy J Pamungkas Ketua Umum Cabang PMII Tangerang mengatakan, seharusnya aparat keamanan itu mengamankan dan menjamin kelancaran jalannya demonstrasi, sesuai dengan amanat undang-undang yang telah dibebankan di pundaknya. Bukan bertindak tidak manusiawi dan kejam kepada demonstran yang seolah menganggap demonstran seperti musuh.
“Tindakan itu sangat anarkis dan memalukan bagi institusi Polri, karena tidak sesuai dengan semboyan-semboyan kepolisian, yaitu pengayom masyarakat,” ujarnya.
Dia menilai, tindakan kekerasan anggota dengan dalih apapun yang dilakukan oknum kepolisian itu tidak bisa dibenarkan. Oleh sebab itu, kami meminta kepada Kapolda Jawa Timur untuk tindak tegas oknum polisi tersebut.
“Kami sangat prihatin sekali dengan keadaan sahabat dan sodara satu rahim PMII yang masuk rumah sakit lantaran tragedi ini, semoga beliau segera pulih dan lekas sembuh,” sambung Eggy.
Sekedar untuk diketahui, diberitakan sebelumnya puluhan massa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan melakukan aksi demonstarasi terkait galian C di depan Kantor Bupati Pamekasan dan berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi saat sejumlah massa aksi berusaha menerobos masuk Pendopo Ronggosukowati untuk bertemu langsung dengan Bupati Pamekasan Badrut Tamam.