PANDEGLANG | Beragam cara dilakukan dalam memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Salah duanya menggelar kegiatan lomba dan santunan anak yatim. Diselenggarakan oleh masyarakat Perumahan Bumi Kalanganyar Labuan, Kabupaten Pandeglang, pada Minggu, (30/08).
Saat diwawancara, Ketua RW Sobari mengapresiasi kegiatan tersebut. Hal itu dikarenakan warga Perumahan Bumi Kalanganyar melakukan konsep yang berbeda.
“Kami salut melihat jiwa sosial masyarakat Perumahan Bumi Kalanganyar yang luar biasa. Terbukti dari masing-masing warganya mendukung kegiatan ini. Termasuk, alhamdulillah juga bisa berbagi kepada ratusan anak yatim,” tuturnya.
Baca Juga
- Akademisi: Kebijakan APBD Pandeglang Tidak Pro Rakyat
- Galakan Budaya Baca, KKN UNMA Banten Inisiasi Perpustakaan Desa
Senada dengan Sobari, Ketua RT Perumahan Kalanganyar Ujang menuturkan, dalam konsep acara kali ini warga juga memberikan sedikit hiburan bagi anak yatim dengan aneka perlombaan.
“Dalam kesempatan ini pula alhamdulillah kami bisa mengapresiasi warga terutama yang turut serta mengadakan lomba-lomba dan lain sebagainya,” lanjut Ketua RT.
Selain itu, Ujang berharap, gelaran lomba dan santunan ini bisa menyatukan tali silaturahim antar masyarakat khususnya.
“Ke depan, ketika ada hari-hari besar atau hari raya libur lainnya, warga pun berencana mengadakan kegiatan positif dan mengandung sosial seperti ini secara rutin,” ungkap Ujang.
Antusias Membuat Bubur Suro
Selain santunan yatim, warga Komplek Perumahan Kalanganyar juga antusias membuat bubur Suro. Dalam rangka peringatan 10 Muharram.
Warga mencoba selalu mempertahankan tradisi leluhur dengan membuat Bubur Suro setiap tahunnya.
Beberapa bapak-bapak, ibu-ibu nampak sibuk berbagi pekerjaan. Ada yang bergantian mengaduk-aduk bubur di wajan besar, ada juga yang memarut kelapa dan membuat bumbu.
Di samping mushola, mereka bergotong-royong mempersiapkan sajian yang dikenal dengan bubur suro untuk kemudian disantap bersama dan dibagikan ke warga dan sekitarnya.
“Ini tradisi tahunan warga di sini untuk membangun kebersamaan. Semua bahan-bahan pembuatan bubur ini berasal dari patungan warga,” kata Ketua RT Ujang saat ditemui di sela-sela acara.
Menurutnya, membuat bubur Suro dilakukan setiap memasuki 10 hari Bulan Muharram, atau Suro dalam kalender Jawa. Sebelumnya, warga juga ada yang berpuasa sunah pada bulan ini.
“Setahu saya ada yang berpuasa sunnah 2 hari, ada juga yang berpuasa dari tanggal 1 selama 9 hari,” ujar Ujang.
Masih menurut Ujang, tradisi selamatan ini digelar sebagai bentuk penghormatan dan memperingati peristiwa-peristiwa besar Islam pada masa lampau, selain bertujuan untuk membangun kebersamaan.
“Bubur Suro, dibuat dari beras, santan, garam, jahe, sereh, wortel, dan jenis kacang- kacangan seperti kacang tanah, kedelai, dan kacang merah yang di campur menjadi satu. Selain itu, tidak lupa dengan ikan asin sebagai lauknya agar lebih lengkap,” jelasnya.
Dari pantauan media di lokasi acara, pembuatan bubur oleh warga perumahan ini sangat antusias sekali. Terlihat saat membuatnya pun dengan penuh canda tawa. Tujuan digelarnya acara ini untuk meningkatkan sinergitas dan tali silaturahmi warga yang jarang berkumpul bersama.
Kegiatan bakti sosial santunan anak yatim ini digawangi oleh pemuda-pemudi yang mengatasnamakan Perumahan Muda Mudi Bersatu yang memiliki rasa kepedulian terhadap sesama.
Rheno, salah satu pengurus Perumahan Muda Mudi Bersatu menjelaskan, pada peringatan HUT ke-75 RI ini antusiasme masyarakat sangat tinggi dan kompak, ada kebersamaan dan kepedulian pemuda-pemudi di perumahan.
“Mereka sangat kompak, hal ini bertujuan agar kita selalu mengingat dan mengenang jasa para pahlawan kita yang telah gugur dan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi merebut kemerdekaan Indonesia,” kata Rheno.
Sementara itu, Welly Zofie penyelenggara dari ibu-ibu perumahan mengatakan, pada acara peringatan HUT ke-75 RI , masyarakat mangadakan kegiatan yang berbeda yaitu bakti sosial santunan anak yatim dan berbagai macam perlombaan.
“Alhamdulilah, mudah-mudahan setiap tahunnya bisa memberi santunan kepada anak yatim. Biaya untuk kegiatan ini diperoleh dari parsitipasi warga dan donatur secara kebersamaan dan kepedulian hingga bisa terwujud,” ujarnya.
Baca Juga
- Gebrak Potensi Wisata, HIPPI Kota Serang Gelar Gowes Bareng
- Sambut HUT ke-75 RI, BEM STIE PPI Lakukan Aksi Sosial
Karnaval dan Sepeda Hias
Dalam rangka menyambut HUT RI ke 75, warga juga melakukan karnaval dengan berbagai aneka ragam penampilan. Mulai dari sepeda hias seperti peralatan perang tank baja dan berbagai macam rias gaya pejuang dan lainnya.
Anak-anak yang diikutsertakan dalam kegiatan tersebut pun, bernyanyi bersama selama pelaksanaan pawai berlangsung dengan membawa bendera merah putih.
“Indonesia Raya, Merdeka,” teriak anak-anak peserta pawai karnaval.
Di tempat yang sama, salah satu tokoh masyarakat setempat Eko Supriatno mengatakan, semaraknya kegiatan pawai ditahun ini, berkat kekompakan warga yang menginginkan adanya pawai dalam bentuk karnaval. Pihaknya hanya bisa membangun dan memberikan apresiasi.
“Kegiatan pawai karnaval dan sepeda hias yang memadati jalan penuh antusiasme tersebut telah lancar dan tanpa ada kendala apa pun. Semua itu berkat kekompakan dan partisipasi warga,” ujar Eko.
Lomba sepeda hias yang dimulai pukul 07.00 WIB itu dibanjiri ratusan peserta.
“Terus terang saya bangga terhadap masyarakat Komplek Perumahan Bumi Kalanganyar yang melaksanakan kegiatan pawai HUT RI ini dengan tertib dan kami mengapresiasi kegiatan ini,” tambahnya.
Menariknya para orang tua juga terlihat sigap mengawal anak-anak mereka. Apalagi, sepeda anak-anak itu terlihat cantik dan indah dengan penuh hiasan kertas warna-warni dan bendera merah putih.
Padahal, bahan-bahan yang dipergunakan untuk menghias dan aksesoris sepeda tersebut menggunakan barang bekas sebagai penambahnya.
Peserta melalui rute yang telah ditentukan mulai dan kembali finish di Lapangan Komplek Perumahan Kalanganyar. Sedangkan jarak tempuh pawai sepanjang Satu kilometer. Pelaksanaan pawai berjalan tertib dan lancar.
“Semua peserta lomba tidak saja anak-anak tapi ibu-ibu dan bapak-bapak. Sehingga, terjalin kebersamaan dan kekeluargaan diantara warga komplek perumahan,” kata Eko.
Selain sepeda hias, pihaknya juga menggelar berbagai macam lomba. Diantaranya, main bola pakai daster, kata berantai, permainan air, lomba Karaoke, Lomba Joget, dll.
“Sesuai kesepakatan, misal sepeda hias ini selain untuk memperkuat tali silaturahmi juga upaya trauma healing pada anak-anak guna menghilangkan kebosanan mereka akibat pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan akan selesai,” tandas Eko Supriatno. I HR