SARANG | Masyarakat pesisir Pantai Anyer Kabupaten Serang memiliki tradisi unik dalam menangkap ikan. Bernama Ngarad. Sudah dilakukan secara turun temurun.
Ngarad merupakan cara menangkap ikan dengan menebar jaring. Kemudian ditarik bersama-sama sekitar 20 orang dewasa dari bibir pantai.
Kepada Vinus, Abdul Gani salah seorang nelayan menyampaikan, tradisi Ngarad sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun. Sejak kecil, sudah diajarkan cara Ngarad.
Baca Juga
- Rampak Bedug, Tradisi Unik dari Banten
- Datangi RSUD Balaraja, Dompet Dhuafa Ringankan Duka di Hari Raya
Dia menjelaskan, Ngarad dilakukan para nelayan dalam menjaring ikan di pinggir pantai. Tidak seperti pada umumnya, harus mencari ke tengah lautan.
Menurut Abdul, karena ada beberapa jenis ikan yang bermigrasi ke perairan sekitar pantai. Terutama di Pantai Anyer.
“Jaring yang digunakan ialah jaring arad (red: jaring tarik). Panjangnya sekitar 100 meter bahkan bisa lebih,” ujarnya saat diwawancara Vinus, pada Sabtu (07/05).
Lebih lanjut, Abdul menuturkan, awalnya jaring dibawa ke tengah laut dengan perahu dan meninggalkan satu ujung tali tambang dipinggir pantai, dipegang oleh beberapa orang.
Kemudian, sambungnya, jaring bersama ujung tambang yang kedua dibawa oleh perahu. Berjalan sedikit demi sedikit hingga melingkari tempat yang diperkirakan banyak ikannya. Sampai semua jaring ditebar, perahu kembali dengan membawa ujung tali yang kedua.
“Dua tali tambang itu ditarik secara gotong royong. Setiap satu sisi dibutuhkan kurang lebih sebanyak 10 orang. Jadi satu jaring membutuhkan sekitar 20 orang,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pemuda yang juga turut menarik jaring, Muhammad Yusuf mengatakan, Ngarad memiliki semangat gotong royong antar masyarakat.
Masih kata dia, hasil tangkapan ikan tersebut dibagikan kepada masyarakat yang turut dalam menarik jaring. Atau bisa juga dibagikan berupa uang ketika ada yang membeli ikan di tempat.
Meski demikian, lanjut Yusuf, hasil tangkapan tidak menentu. Dalam sehari bisa tiga kali Ngarad. Dimulai dari jam 1 siang sampai jelang magrib.
Saat ditanya terkait waktu yang dibutuhkan, Yusuf mengungkapkan, cukup lama. “Membutuhkan waktu kurang lebih 1 sampai 2 jam sekali tarik,” tandasnya. l We
2,611 kali dilihat, 2 kali dilihat hari ini