TANGERANG | Sudah tidak aneh, satu atau dua minggu jelang ramadan, mentimun suri menjadi komoditas yang mudah ditemukan. Buah dengan tekstur lembut ini menjadi penanda bulan penuh berkah akan segera tiba.
Tradisi di Tangerang bahkan Banten, tidak lengkap rasanya jika berbuka puasa tanpa kehadiran mentimun suri. Serasa ada yang kurang.
Penelusuran vinus.id., penjual buah pinggir jalan sudah banyak yang menyediakan mentimun suri. Bahkan pedagang dadakan juga banyak dijumpai.
Wawan misalnya, salah satu pedagang buah di Jayanti, kepada awak media mengatakan, setiap jelang ramadan tiba saya berjualan mentimun suri. Ini sudah kali keenam.
Pria paruh baya ini sehari-hari menjual buah-buahan. Apel, semangka, pepaya, melon, rambutan, dukuh, dan manggis. Pokoknya tergantung musim. Bahkan kalau lagi banyak duren, dirinya turut jualan.
“Yah kita mah apa aja, musim rambutan, jual rambutan, musim dukuh, jual dukuh, bahkan kadang-kadang ada kiriman buah naga,” ujarnya pada, Senin (20/04).
Nunung juga demikian. Saat dihampiri vinus.id., dirinya selalu menjual mentimun suri jelang dan saat ramadan. “Selain sudah biasa, menjual mentimun suri juga menjadi keharusan”, sambungan.
Sayang kalau tidak jualan. Rumah saya kan di pinggir jalan, kalau sore, rame yang lewat. Kebetulan setiap bulan puasa jual gorengan. Mulai lontong, gehu, risol sampai asinan. Sekalian aja nyediain mentimun suri.
Dari beberapa penjual mentimun suri, untuk saat ini, harga masih terbilang mahal. Ukuran besar kisaran 10-15 ribu. Sedangkan yang sedang dan kecil dijual 8 dan 5 ribu. |We
