TANGERANG | Tahun ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Panongan Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang memprioritaskan sebagian dana desa untuk program pencegahan stunting.
Sebanyak 20% anggaran dana desa dialokasikan pada program yang diperuntukkan bagi pencegahan terganggunya tumbuh kembang anak di wilayahnya itu.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Panongan Suhendi. Menurutnya, isu stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah. Baik pusat maupun daerah.
Baca Juga
- Warga Desa Panongan Diguyur BLT Dana Desa Tiga Bulan Sekaligus
- Desa Bakal Diguyur Bantuan Provinsi, Muhlis: Kita Baru Bisa Perjuangkan Sampai 60 Juta
Sehingga, lanjut Suhendi, program pencegahan ini harus direspons dengan cepat oleh pemerintahan paling bawah yaitu desa.
Menurut Suhendi, di tahun 2023 ini, program pencegahan stunting menjadi salah satu agenda prioritas di samping kegiatan lainnya.
“Insyaallah tahun ini lebih kurang Rp300 jt kita anggarkan dari dana desa untuk program tersebut,” ungkap Suhendi kepada Vinus saat ditemui disela-sela aktivitasnya, pada Senin (13/03).
Besaran alokasi anggaran itu, lanjut Suhendi, nantinya akan digunakan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan insentif kader posyandu.
“Fokus pemberian makanan tambahan ini bukan hanya kepada anak saja, tetapi juga bagi ibu hamil. Agar janin yang dikandungnya itu tercukupi kebutuhan gizinya,” ucap Suhendi.
Lebih lanjut Suhendi menerangkan, intervensi semacam ini perlu dilakukan terhadap anak dan ibu hamil di wilayahnya itu. Agar kemudian terhindar dari resiko terkena gizi buruk atau stunting.
Masih kata Suhendi, dengan keterbatasan anggaran yang ada, pihaknya berharap program tersebut dapat membantu dan mencegah terjadinya kasus stunting di wilayahnya itu.
“Semoga ikhtiar ini dapat membantu anak-anak kita terhindar dari kekurangan gizi yang nantinya menjadi salah satu penyebab rentan terhadap berbagai penyakit,” pungkasnya. |HR
