
TANGERANG | Sebanyak 21 Civil Society Organization (CSO) yang tergabung dalam Forum Sehat Gemilang belajar Riset Aksi dan Advokasi pada Selasa, 23 Mei 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Bonsai Visi Nusantara tersebut menghadirkan narasumber Direktur Pattiro Banten Panji Romadhon, Direktur Perekat Demokrasi Khoirun Huda, Direktur Visi Nusantara Subandi Musbah, dan Ketua FOPKIA Muhamad Atif.
Dalam paparannya, Subandi Musbah menyampaikan pengalamannya saat mendampingi warga. Termasuk mengemukakan pentingnya kemampuan literasi dalam advokasi.
Baca Juga
- Melalui Diskusi Tematik, Forum CSO Tangerang Dorong Anggaran Responsif Gender
- Gelar Workshop, 13 CSO Tangerang Susun Policy Brief Peningkatan Anggaran Kesehatan
Masih kata Subandi, perlu kemampuan teknis untuk bisa mendampingi masyarakat. Terutama saat berhadapan dengan kekuasaan.
“Jika riset aksi titik fokusnya pada pendalaman isu dampingan, maka advokasi bisa disebut langkah tindak lanjut. Mengawal sampai betul-betul mendapatkan haknya,” ujarnya.
Sementara itu, Panji Romadhon menyampaikan bahwa belajar riset aksi dan advokasi sangat penting bagi CSO dewasa ini. Tujuannya untuk bisa melakukan kerja-kerja profetik pendampingan kaum tertindas
“Kita harus semakin peduli, minimal dengan belajar advokasi, kita dapat menumbuhkan kepedulian antar sesama. Dengan langsung terjun ke masyarakat dan memberikan advokasi terhadap masalah sosial,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Khoirun Huda. Ia mengatakan, sebelum terjuan ke lapangan, perlu adanya riest, terutama untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah.
“Hasil-hasil riest ini kemudian dirumuskan sebagai modal untuk keperluan advokasi, yaitu gerakan bersama, bisa untuk melakukan perubahan kebijakan publik,” pungkasnya. |We