NABI Muhammad adalah nabi sekaligus Rasul terakhir yang diutus oleh Allah swt. Nabi Muhammad merupakan satu-satunya Rasul yang diutus dari bangsa Arab dari suku Adnaniyah.
Itulah sebabnya bangsa Yahudi sangat membenci bangsa Arab karena mereka meyakini kaum Yahudi sebagai kaum pilihan Tuhan. Sudah sepantasnya para Rasul harus dari bangsa mereka. Bukan yang lain.
Nabi Muhammad keturunan dari suku atau klan quraisy. Suku yang gemar berdagang apabila musim dingin. Mereka akan pergi ke Yaman dan apabila musim panas mereka akan pergi ke Syam untuk berbisnis. Sehingga tidak aneh nabi Muhammad sejak kecil sudah gemar berbisnis dengan menjadi pengembala kambing sampai beliau dewasa.
Nabi Muhammad lahir dari seorang ayah dan ibu yang beriman. Hanya menyembah kepada Allah tanpa menyekutukanNya. Berbeda dari kebiasaan kaumnya yang menyekutukan Allah dengan sesembahan yang lain, seperti Latta, Uzza, dan Manat.
Baca Juga
Siti Khadijah merupakan istri nabi Muhammad. Beliau orang pertama yang menyaksikan nubuwwah (kenabian). Dan langsung mempercayainya. Tanpa banyak bertanya. Beriman apa yang diterima oleh Muhammad saat itu.
Tatkala nabi Muhammad melakukan uzlah (mengasingkan diri) di Jabal Nur, tepatnya di Gua Hira. Gua ini jaraknya kurang lebih 2 mil dari Mekkah panjangnya 4 hasta dan lebarnya 1.75 hasta. Lokasinya sangat sejuk.
Nabi Muhammad melakukan uzlah selama kurang lebih 3 tahun menjelang beliau diangkat menjadi rasul, ketika uzlah memasuki tahun ketiga maka Allah menghendaki rahmatNya kepada segenap penduduk bumi dengan mengangkat Muhammad menjadi utusanNya yang terakhir.
Menurut Dr. Said Ramadhan al-Buthi kebiasaan uzlah yang dilakukan oleh Rasulullah saat mencapai umur 40 tahun menunjukkan bahwa tidak sempurna keislaman seseorang walau ia telah melakukan berbagai bentuk ibadah tanpa melakukan uzlah atau perenungan tentang dirinya dan hakikat segala ciptaan Allah.
Terjadi perbedaan pendapat tentang masa awal kenabian beliau. Menurut Ibnu Hajar permulaan nubuwwah nabi Muhammad dimulai ketika adanya ru’yah (mimpi) selama enam bulan. Puncaknya ketika beliau dalam keadaan sadar yang terjadi pada bulan ramadhan.
Masih menurut Ibnu Hajar, jika nabi Muhammad mendapatkan nubuwwah ketika genap umur 40 tahun, maka awal nubuwwah seharusnya terjadi pada bulan rabiul awwal. Bukan di bulan Ramadhan.
Mayoritas ulama sepakat bahwa nubuwwah itu terjadi pada bulan rabiulawwal. Ketika umur nabi genap 40 tahun, bukan pada bulan Ramadhan. (Syekh Syafiturrahman al-mubarakfuri. 79).
Para ulama sepakat bahwa wahyu (al-quran) pertama kali turun (nuzulul qur’an) adalah pada bulan ramadhan ini berdasarkan petunjuk al-qur’an langsung, tetapi para sejarawan berbeda pendapat mengenai tanggal nuzulul qur’an itu sendiri ada yang mengatakan tanggal 7, 17, dan ada juga tanggal 18.
Syekh Shafiyurrahman mengatakan dalam bukunya ar-Rahiqul Makhtum, bahwa nuzulul qur’an terjadi pada tanggal 21 ramadhan berdasarkan penelitian para sejarawan sirah nabawiyah (sejarah kehidupan nabi Muhammad). Mereka sepakat bahwa nabi diutus pada hari Senin.
Hari Senin pada bulan Ramadhan tahun 610M (nuzulul quran) kala itu hanya jatuh pada tanggal 7, 14, 21 dan 28, dan lailatul qadr terjadi pada malam-malam ganjil sepuluh terakhir bulan ramadhan. Dengan demikian malam nuzulul qur’an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan walaupun banyak juga yang mengatakan jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai tanggal nuzulul qur’an, umur 40 tahun merupakan umur yang sering digunakan oleh orang-orang saleh untuk berkhalwat merenungi hakikat kehidupan seraya mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.
Ditulis oleh: Lutfi Kamil Maulana, S.Pd.I Saat ini sebagai Sekretaris PERGUNU Kecamatan Curug.